Rabu, 24 November 2010

Indahnya Bersyukur

Bersyukurlah!

By: M. Agus Syafii

Pernah ada ibu yang memprotes saya begini, 'Mas Agus, apa yang harus saya syukuri melihat suami selingkuh?' Saya kemudian menjelaskan kepada beliau kenapa harus bersyukur kepada Allah disetiap kondisi apapun hidup ini adalah wujud kasih sayang Allah kepada kita. Kemudian beliau bertutur, 'Benar Mas Agus, sepatutnya saya juga bermuhasabah (instropeksi diri), selama ini saya kurang melayani suami dengan baik. Saya tenggelam dalam pekerjaan, larut mengejar karier. Mungkin saja suami saya tidak sepenuhnya bersalah, ada peran saya yang membuat suami seperti itu.'

Kesadaran ibu tersebut untuk bersyukur dibalik perselingkuhan suaminya ada hikmah yang bisa petiknya. Kesibukan mengejar karier, tenggelam dalam dunianya sendiri menyebabkan lupa terhadap Sang Khaliq dan amanah yang dititipkan yaitu suami serta anak-anaknya. Sedikit demi sedikit belajar untuk mengevaluasi diri dan belajar untuk menjadi pasangan hidup yang lebih baik, melayani suami dengan tulus, mengokohkan rumah tangga dengan ketaqwaan kepada Allah membuat rumah tangganya menjadi indah.

Tidaklah mudah untuk bersyukur ketika ujian dan cobaan itu hadir. Apalagi menyambut dengan riang gembira dengan mengucapkan, 'Terima kasih Ya Allah, Engkau telah memberikan kami cobaan dalam hidup ini.' Yang ada, ketika cobaan itu datang yang ada kita marah, kesal dan mencari siapa yang patut kita salahkan. 'Ini kan gara-gara kamu, penyebab penderitaan hidupku!' 'Kenapa engkau lakukan itu kepadaku, orang yang mencintaimu.' 'Mengapa malang betul nasibku ini?' Saya yakin tidak mudah menyikapi setiap ujian dan cobaan hadir di dalam hidup kita. Pahit dan perih yang kita rasakan bagai hati yang teriris.

Teman, Izinkan saya mengajak anda, seburuk dan semenderita apapun dalam hidup kita, yakinlah semua itu adalah wujud kasih sayang Allah kepada kita. Perceraian, perselingkuhan, kehilangan orang yang dicintai, pernghianatan, perhinaan dan semua yang membuat perih hati kita, bila kita hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri akan membuat anda roboh, melemah dan jatuh sakit. Namun bila setiap ujian dan cobaan kita bersandar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membuat anda kokoh, kuat dan hidup lebih sehat. Bersandar kepada Allah berarti bersyukur atas setiap peristiwa apapun yang terjadi pada diri kita.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada mereka orang2 yang sabar, yaitu orang2 yang apabila tertimpa musibah mereka mengucapkan 'Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun' (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah orang2 yang mendapatkan petunjuk (QS. al-Baqarah : 155 -157).

Wassalam,
M. Agus Syafii

sumber : Mukjizat Sholat Dan Doa

Selasa, 23 November 2010

izinkan aku...

Curhatq…

Entah sudah berapa kalinya kau menyakiti aku…
Dengan keegoisan mu dan melandaskan semua pada ‘pelampiasan’ harga dirimu…
Kau tak lagi pernah menganggap ku ada dan penting untuk mu…
Terlebih ketika kau temukan ‘mainan’ baru atau justru ‘mainan’ lama yang memang kau harapkan kembali pada mu…

Cukup…!

Sudah berapa kali pula ku temukan bukti, yang justru semakin kau jadikan keleluasaan tuk terus bermain, karena telah diketahui…
Sudah kesekian kali pula aq berusaha memahami ku…
Tapi apakah kau memahami ku juga??

Mungkin dulu sekali… tiga tahun silam…
hanya satu tahun saja kurasakan bahagia ku bersama mu.
namun, hingga tahun-tahun berikutnya aku terus bertahan… karena satu harap ku, kau kembali pada ku…
tapi nyatanya itu sia-sia… tahun-tahun yang ku lewati, hanya memberikan ku rasa tergantung yang justru menyakitkan ku…

secara fisik memang kita kerap bertemu, tapi hati??
Q berikan hati ku sepenuhnya pada mu,
sedang kau?? kau memberikan hati miliki mu sekehendak yang kau mau…

Belum lagi ketika kau temukan kembali sesuatu yang pernah hilang.
Tak sedikitpun kau hendak kehilangannya lagi.. seseorang dari masa lalu, yang sangat memiliki arti mendalam bagi mu kembali hadir..
Kau kembali berikan hati mu kepadanya, sementara kau pun tetap bertemu fisik dengan ku…

Tidak kah kau mengerti bahwa itu lebih menyakitkan diri ku??!!




Sungguh aku tak ingin melepasmu,
Kau seharusnya tahu bagaimana rasa ku pada mu, bagaimana ketergantungan ku pada mu, bagaimana aq membutuhkanmu…

Tak berkurang sedikitpun rasa ku pada mu…
tapi sementara aku berusaha setiap saat menutup luka, justru kau membuka luka lainnya atau memperdalam luka yang tengah q obati..

Maaf, dalam segala harap ku pada mu…
aku tak sanggup lagi tuk kau sakiti..

karena aku tau, kau tak mungkin melepasnya lagi…
hati dan bahagia mu kau temukan kembali pada dirinya…

izinkan aku mengalah tuk bahagia mu,
izinkan aku mundur, agar tak terulang kesekian kalinya sakit ini…

semoga kau bahagia…

Sabtu, 20 November 2010

alamat redaksi media massa

Semoga alamat-alamat redaksi ini bermanfaat.

majalah hai

Editorial Department Address:Gedung Gramedia Majalah 6th floorJalan Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530, IndonesiaPhone: +62 21 5330-150, +62 21 5330 170, Extension: 33301 - 33305Fax: +62 21 5330 070e-mail: haionline@gramedia-majalah.com



majalah annida
Alamat Redaksi:Jln. Mede No. 42 Utan Kayu Jakarta Timur 13120,Telp. (021) 8193242 eks 242, 231. Faks. (021) 8580569,E-mail: majalah_annida@yahoo.com



Harian Umum KOMPAS
Jl Palmerah Selatan 26-28 Jakarta Pusat 10270Telp.(021)5302200, 5347710, 5347720, 5347730 Faks. (021) 5466085PO Box 4612 Jakarta 12046Jl Suroto 2A Kotabaru Yogyakarta Telp (0274)563600e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Harian Umum REPUBLIKA
Jl Warung Buncit Raya No. 37 Jakarta 12510Telp. (021) 7800649, 780042 Faks.(021)7803747Jl I Dewa Nyoman Oka 11 Kotabaru Yogyakarta Telp. (0274)581727http://www.republika.co.id/.



Harian Umum YOGYA POST
Plaza Cemara Tujuh Lantai 2 Jl Kaliurang km 5,8 No. 27 Sleman Yogyakarta 55281 Telp. (0274)566991, 566992 Faks.(0274)563996-562612



Harian Umum BERNAS
Jl Jend. Sudirman 52 Yogyakarta 55224 Telp. (0274)561211, Iklan: 523924 sirkulasi: 511332 Faks. (0274)564062 http://www.Indomedia.com/bernas e-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]



Harian Umum SOLO POS
Jl Slamet Riyadi 325 Solo 57142 Telp. (0271) 724811



Harian Umum KEDAULATAN RAKYAT
Jl P Mangkubumi 40-42 Yogyakarta 55232 Telp (0274)65685, 63125 Faks. (0274) 63125http://www.kedaulatan-rakyat.com/



Harian Umum JAWA POS
Jl. Karah Agung SurabayaJl. Kaliurang Km 5 CT V Yogyakarta (JATENG POS)Web page: [EMAIL PROTECTED]



Majalah PANJI MASYARAKAT
Jl Kemang Selatan Raya No. 111H Jakarta 12730 Kotak Pos 4101/JKP/10041 Tlp. (021)7182940, 7182943-46E-mail: [EMAIL PROTECTED]



Tabloid Berita Mingguan ADIL Jakarta: Jl Penjernihan II No. 1 Pav. Pejompongan Jakarta Pusat Telp. (021) 5736678, 5732845 Faks. (021) 5732859 Solo: Jl MT Haryono No. 56 Gondang Manahan Surakarta 57139 Telp. (0271) 722190 Faks. (0271) 741932 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Harian THE JAKARTA POST
Jl Palmerah Selatan 15 Jakarta 10270 Telp.(021)5300476, 5300478 Faks. (021) 5492685 E-Mail: [EMAIL PROTECTED] Yogyakarta representatif office: Perumahan Tambak Mas 18 Yogyakarta 55182 Telp. (0274) 566530 Fax. (0274) 566530 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Majalah Berita TIRAS
Gedung Graha Wijaya Jl Tebet Raya No.46 Jakarta 12810Telp. (021)8313381 Faks (021)8313380



Majalah TAJUKPT Gema Juang
Jl Kalibata Tengah No. 1 G-H Pasar Minggu, PO Box 4782 JKTM Jakarta 12740 Telp. (021)7996010, Fax. (021) 7975347, 7975348 e-mail: [EMAIL PROTECTED] (contact person: Wahyuana; pager 13011 ID 8080901 HP 0812.9032094 kost: 7942236 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Tabloid OPOSISI
Graha Pena Building Jalan A.Yani 88 Surabaya Telp. redaksi:(031)8202120, 8202101 Marketing: 8202100 iklan: 8202121, 8202102 Fax. (031)8294612 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Majalah Berita Mingguan GATRA
Wisma Kosgoro Lt. 6 Jl MH Thamrin No. 53 Jakarta Pusat 10350Telp. (021)2303007 Faks. (021) 2302516, 2302517, 2302519http://www.gatra.com/ e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Majalah Berita Mingguan GAMMA
Twink Building 6th Floor Jl Kapten Tendean No. 82 Jakarta 12790 Telp.(021)7900225 Fax. (021)7900212 e-mail: [EMAIL PROTECTED] Fax. redaksi: 7900212 pemasaran: 7900205 webpage: http://www.gamma.co.id/ atau http://www.gammamagazine.com/ Jl Samirono-Rahayu No.104 Sagan Yogyakarta Telp. (0274) 520242 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Majalah AGROBIS TROPIS
Jl Siaga Raya Kompl. Bappenas D2 Jakarta Selatan Telp. (021)79196011, 79196012 Fax. (021) 7942391



Harian Umum MEDIA INDONESIA
Kompleks Delta Kedoya Jl Pilar Raya Kav. A-D Kedoya Selatan Kebon Jeruk Jakarta BaratJl Gondangdia Lama No. 46 Jakarta 10350http://www.mediaindo.co.id/.



Harian THE INDONESIAN TIMES
Jl Pulo Lentut 12 Pulo Gadung Industrial estate Jakarta 13266 Telp (021) 4627481 Faks. (021) 4609722 web page; http://www.Indonesiatimes.com/



Majalah Komunikasi Bisnis CAKRAM

PO Box 2263/JKTTelp. (021) 5255160 ext. 224-522-7359 Fax. (021) 5256440



Harian Umum SUARA MERDEKA
Jl Kaligawe km 5,8 Semarang Jl Namburan Lor 15 Yogyakarta Telp. (0274)376455 Faks. (0274)373115e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Harian Umum SUARA PEMBARUAN
Jl Dewi Sartika 136-D Jakarta 13630Telp. (021) 8093208 Faks. (0274) 8091652



Tabloid Mingguan Politik TEKAD
Jl Warung Buncit Raya No. 37 Jakarta 12510 Telp. (021) 7803747 Fax: (021) 7800649, 7810033



Majalah GARDA

Jl Tebet Timur Dalam II No. 44 Jakarta Selatan 12820telp. (021) 8297937, 8281613 Fax: (021) 8314426



Majalah TAJAM
Jl Pleburan VIII/64 semarang Telp (024)8451122, 8451124 Fax (024) 8451124



Majalah Berita Mingguan SINAR
Kompleks Artha Centre Jl Pangeran Jayakarta No. 8 Blok E No. 2-3A Lt. 1-2 Jakarta 11110 Telp. (021) 6598335, 6598314, 6598316 Faks. (021)6598336



Tabloid Berita Mingguan PERSPEKTIF
Jl Sultan Iskandar Muda 89 (Arteri Pondok indah) Jakarta 12440Telp. (021) 7262010 Fax. (0274) 7202012Email: [EMAIL PROTECTED]



Majalah Bulanan PARADIGMA
Miradz Graha Lt. 3 Jl Dewi Sartika 317 Jakarta Timur 13630Telp. (021) 8091378, 8091383 Fax. (021) 8091401



Harian Umum PIKIRAN RAKYAT
Jl Soekarno-Hatta 147 Bandung 40223 Telp. (022)637755 Faks. (022)631004Jl Abubakar Ali Sagan Depan LIP Yogyakarta



Majalah UMMAT

Jl Kebon Kacang 30 No. 3 Jakarta 10240 Telp. (021)3156433 Faks. (021) 3102804, 3103735



Harian Ekonomi BISNIS INDONESIA
Wisma Bisnis IndonesiaJl Letjend. S. Parman Kav. 12 Slipi Jakarta 11410 Telp. (021)5304016, 5304019,5305864, 5305888 Faks. (021) 5305868-69



Media On-line DeTIK COM (kantor berita)
Perkantoran Stadion Lebak Bulus TS 2C Jakarta 12440 Telp. (021)7508314-7653908 Fax. (021) 75817664 Web Page: http://www.detik.com/ e-mail: [EMAIL PROTECTED] (contact person)



Kantor Berita Radio 68-H
Jl Utan Kayu 68H Jakarta 13120 Telp. (021) 8567502/8573388 Faks. (021)8582430 e-mail: [EMAIL PROTECTED] web page: http://www.isai.or.id/



Majalah Berita Mingguan TEMPO
Gedung Tempo Jl Proklamasi No. 72 Jakarta 10320 Telp. 021-3916160 Faks. 021-3916154 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Majalah Berita FORUM KEADILAN
Kebayoran Centre Blok A 11-15 Velbak Kebayoran Baru Jakarta 12042 Telp. (021) 7207456http://www.forum.co.id/. e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Tabloid Informasi Lowongan Kerja PELUANG

Redaksi: Jl Madrasah Buntu No. 4 Cipete Jakarta Selatan 12420Telp. (021) 7651481 Fax. (021) 75902979Tata usaha: Kompleks Perkantoran Golden Plaza Blok A-34 Jl Fatmawati Jakarta Selatan Tel. (021) 7507541 Fax. (021) 7665937 e-mail: [EMAIL PROTECTED] , [EMAIL PROTECTED] , [EMAIL PROTECTED] , [EMAIL PROTECTED]



Majalah INFOKOMPUTER
Redaksi: Jl Palmerah barat No. 29-37 Jakarta 10270 Telp. (021) 5301991-5494333 ext. 1001, 1002, 1003, 1005 Fax. (021) 5494111 e-mail: [EMAIL PROTECTED]iklan: Jl Palmerah Selatan No. 12 Lt. 3 Jakarta 10270 Telp. (021) 5301991-5494333 ext. 1004, 1011 Fax.(021) 5360411 E-mail: [EMAIL PROTECTED]



Tabloid KOMPUTEK
Jl Karah Agung 45 Surabaya Telp. (031) 8288888 Fax. (031) 8289000 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Tabloid IBU & ANAK
Jl Kramat II No. 13-E Jakarta 10420 Telp. (021)3925873, 3925878, 3925889 Faks. (021) 3925508 e-mail: [EMAIL PROTECTED] produksi: [EMAIL PROTECTED]alamat iklan/promosi: Menara Batavia Lt. 12 Jl KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 Telp. (021)5724525 Faks. (021) 5724528



Tabloid Teknologi Informasi Dot.Com
Kompl. Fatmawati Mas Kav. 220 Jl Raya Fatmawati No. 20 Jakarta 12340Telp. (021) 75819020, 75819021 Faks. (021) 75819019 e-mail: [EMAIL PROTECTED] web page: http://www.dotcom.co.id/



Surat Kabar Harian MONITOR

Sentra Kramat Blok B/5A Jl Kramat Raya No. 7-9 Jakarta 10540Telp. (021) 3148963 Fax. (021)3155714Web page: http://www.monitor.co.id/



Tabloid Musik Muda MUMU
Redaksi: Jl Kramat II No. 13F Jakarta Pusat 10420 Telp. (021) 31906650 Fax. (021) 31906651 e-mail: [EMAIL PROTECTED] e-mail produksi/ artistik: [EMAIL PROTECTED] Iklan: Menara Batavia Lt.12 Jl KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 Telp. (021) 5724525 Fax. (021) 5724528 Sirkulasi: Kompleks Sinar Kasih Jl Espera No. 67 Pondok Gede Bekasi Telp. (021) 84998541 Fax (021) 84998541



Majalah Berita Anak ORBIT
Gedung Griya Intan Lt. 3 Jl Warung Buncit Raya No. 21 B Jakarta 12510Telp. (021) 566081, 7919608 (hunting), 7919609 Fax. (021) 7919609



Majalah PROAKTIF

Jl Grafika No. 2 Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 902242, 545675, Fax. (0274) 545676 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Majalah BASIS
Jl. Cempaka 9 Deresan Kotak Pos 11299 Yogyakarta 55281 Telp./Faks. (0274) 585498 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Media Iklan Gratis METRO JAKARTA (redaksi)

Jl Tebet Barat Dalam IV No. 5 Jakarta 12810 Telp. (021) 83792901 e-mail: [EMAIL PROTECTED]Perusahaan: Jl Tebet Barat VIII No. 8 Jakarta 12810 Telp. (021) 83702721, 83702722 Faks. (021) 8302544 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Tabloid Gratis MADANIKIPP Pusat
Jl Mampang Prapatan IX No. 32 Jakarta Selatan Telp./Fax.: (021) 7984673 atau Telp. (021)7507173 faks: (021)7507174 e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Radio BBC Seksi Bahasa Indonesia
Kotak Pos 2023 Jakarta 10001 IndonesiaKoordinator Siaran Bahasa Indonesia; Jl Surya Mandala IIIF/2 Sunrise Garden Jakarta 11520e-mail: [EMAIL PROTECTED]



Aliansi Jurnalis Independen Pusat:
Jl PAM Baru Raya 16 Pejompongan Jakarta 10210 Telp./Fax: (021)5727018e-mail: [EMAIL PROTECTED]Yogya: Gg. Pandega Mandala No. 28 Jl. Kaliurang Km 5,6 Yogyakarta Telp./Fax: (0274)587561




Radio Suara Amerika (VOA) Seksi Bahasa IndonesiaTromol Pos 3053 Jakarta 10002 e-mail: [EMAIL PROTECTED]




Alamat Stasiun TV :
TVRI Yogyakarta Subsie Reppen pemberitaan (Contac person: Drs Hery suprapto)Jl Magelang km 5 Yogyakarta 55284 Telp. (0274) 514402, 514403 Fax. (021) 514909



Stasiun Televisi Swasta INDOSIAR
Jl Damai No. 11 Daan Mogot Jakarta 11510 Wisma indocement 01/F1 Jl Jend. Sudirman Jakarta 12910Telp. (021)5640567, 5655753 Fax. (021) 5223977



Bisnis Indonesia

Wisma Bisnis Indonesia Lantai 5&6Jl. S Parman kav 12Jakarta 11480 Telp.(021) 5304016



TPI Televisi Pendidikan Indonesia
Jl. Pintu II TMII, Pondok Gede Jakarta 13810 Telp. 021) 841 1544 Fax. (021) 841 1544



SCTV Surya Citra Televisi

Wisma IWI Lt 8 Jl. Perjuangan (jalur lambat Tomang tol)Kebun Jeruk Jakarta 11530 Telp. (021) 533 0255 fax. (021) 533 0284



Harian Media Indonesia PT. Citra Media Nusantara
Komplek Delta Kedoya Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D Kedoya Selatan Kebon Jeruk Jakarta 11520Email : [EMAIL PROTECTED] Telp. (62-021) 5812088 Fax. (62-21) 5812110



Majalah Jakarta-Jakarta
Jl. Palmerah Selatan No.3 Jakarta 10270 Telp. (021) 5483008, 5480888 Fax. (021) 5304046



Tabloid Bintang
jl Jend TB Simatupang Kav 12 Lt 2 Jakarta021-7661928,7661933




majalah Horison
jl. gereja theresia 47 jakarta 10350



Jakarta Post
Jl. Palmerah Selatan 15 Jakarta 10270 (021) 549 2685, (021) 549 2685




1. ANTARA
Wisma ANTARA Lt 19-20,Jl Medan Merdeka Selatan No. 17, Jakarta 10110Telp. (021) 3459173, 3802383, 3812043, 3814268.Fax. (021) 3840907, 3865577Email : redaksi@antara.co.id,letter@antara.co.id,newsroom@antara.co.id




2. BERITA KOTA
Delta Building Blok A 44-45,Jl Suryopranoto No 1 – 9 Jakpus 10160.Telp. (021) 3803115.Fax. (021) 3808721Email : berikot@biz.net.id



3. BISNIS INDONESIA
Wisma Bisnis Indonesia, Lt 5 – 8,Jl. KH Mas Masyur No. 12 A Jakpus 10220Telp. (021) 57901023.Fax. (021) 57901025Email : redaksi@bisnis.co.id.SMS : 021-70642362



4. DETIK.COMA
ldevco Octagon Building – Lantai 2Jl. Warung Buncit Raya No.75, Jakarta Selatan 12740Telp. (021) 794.1177.Fax. (021) 794.4472Email : redaksi@staff.detik.com



5. HARIAN TERBIT
Jl. Pulogadung No. 15,Kawasan Industri Jaktim 13920.Telp. (021) 4603970.Fax. (021) 4603970Email : terbit@harianterbit.com.Sms Korupsi : 0817-9124842



6. SENTANA
Jl. Rawa Teratai II/6, Kawasan IndustriPulo Gadung, Jakarta Timur 13930.Telp. (021) 4618318Fax. (021) 4609079Email : redaksi_sentara@plasa.com,harianumumsentana@yahoo.com



7. INDOPOS
Gedung Graha Pena Indopos,Jl Kebayoran Lama No 12 Jakarta.Telp. (021) 53699556.Fax. (021) 5332234Email : editor@indpos.co.id,indopos@jawapos.co.id.Sms Anti Korupsi : 08121945429



8. INVESTOR DAILY

Jl. Padang No. 21 Manggarai, Jakarta Selatan.Telp. (021) 8311326-27,Fax. (021) 8310939Email : koraninvestor@investor.co.id



Majalah Gadis:
Jl HR Rasuna Said Blok B Kav 32-33 Jakarta 12910



cerpenkawanku@gmail.com,
fiksi-kawanku@gramedia-majalah.com





Majalah Aneka
-Cerpen maksimal 7 hlm folio spasi ganda-Sertakan pernyataan cerpen orisinil dan belum pernah dipublikasikan (bermaterai)-Kirim ke alamat: Jl Salemba Tengah No 58 Jakarta Pusat 10440



Majalah Story
Jl. Raya Kedoya Duri No. 36, Kebun Jeruk Jakarta Barat 11520. PO BOX 6148 JKB 66. No Telp: 021-58359108, 58359109, 58359112. E-mail: story_magazine@yahoo.com



Tabloid Gaul
Jl. Raya Kedoya Duri No. 36, Kebun Jeruk Jakarta Barat 11520.




REPUBLIKA
Jl. Warung Buncit Raya No. 37Jakarta Selatan 12510E-mail: ahmadun21@yahoo.comredaksionline@republika.co.idredaksirepublika@yahoo.comherfanda21@hotmail.com



MEDIA INDONESIA
Kompleks Delta Kedoya,Jl. Pilar Raya Kav. A-D Kedoya Selatan,Kebon Jeruk, JakbarE-mail: effendi18@yahoo.comredmi@indo.net.idtifa@mediaindonesia.com



SUARA PEMBARUAN
Jl. Dewi Sartika No. 136-DJakarta 13630E-mail : pembaru@suarapembaruan.comkoransp@suarapembaruan.com



KOMPAS/KOMPAS ANAK
Jl. Palmerah Selatan No. 26-28Jakarta Selatan 10270E-mail : kompas@kompas.comopini@kompas.comken@kompas.combambangtri@kompas.com



KORAN TEMPO
Kebayoran Center Blok A11-A15Jl. Kebayoran baru, MayestikJakarta 12240E-mail : koran@tempo.co.idcerpen_kortem@yahoo.comktminggu@tempo.co.idnirnd@indosat.net/id



SRIWIJAYA POS
E-mail: sripo@mdp.net.idJl. Jnd Basuki Rahmat 1608 BCDPalembang 30129



JAWA POS

Graha Pena Jl. Ahmad Yani 88SurabayaE-mail : editor@jawapos.co.idsum@jawapos.co.idariemetro@yahoo.com



BERNAS
E-mail : bernas@indomedia.comkoranbernas@hotmail.com



ORBIT

Gedung Griya Intan Lt. 3Jl. Warung Buncit Raya 21-BJakarta 12510



MINGGU PAGI YOGYA
Jl. Solo KM 11Sleman, 55573E-mail : mp@kr.co.id



KAWANKU

Jl. Panjang No. 38 Kebon JerukJakarta 11530E-mail : fiksi-kawanku@gramedia-majalah.com




KEDAULATAN RAKYAT

Jl. Raden Mangkubumi 40-42Yogyakarta 55232E-mail : redaksi@kedaulatan-rakyat.comredaksi@kr.co.id




SINAR PAGI
Kompleks Duta Mas Blok B1 No. 19-20-21Jl. RS Fatmawati, Jakarta SelatanE-mail: redaksi@sinarpagi.co.id



SINGGALANG
E-mail :redaksi@singgalang.co.id



FEMINA/GADIS

Jl. HR Rasuna Said Blok B Kav. 32-33Jakarta Selatan 12910E-mail: kontak@femina-online.comFarick.ziat@feminagroups.com (Gadis)Telp. 5253816, 5209370, 5266666




ANEKA YESS!
Jl. Salemba Tengah No.58Jakarta Pusat 10440E-mail : aneka@indosat.net.idpokemonsad@hotmail.com



RADAR LAMPUNG

E-mail : radarlpg@indo.net.idradar@lampung.wasantara.net.id



KUPANG POS

E-mail : poskup@indomedia.composkpg@kupang.wasantara.net.id





RIAU POS

Jl. Raya PekanbaruBangkinang KM 1,5E-mail : redaksi@riaupos.co.id



SOLO POS
E-mail : solopos@bumi.net.idSolopos@slo.mega.net.idRedaksi@solopos.net



SUARA KALTIM
E-mail: suarakaltim@suarakaltim.co.id



SUARA MERDEKA
E-mail : news@suaramerdeka.comrep@suaramerdeka.compwkjkt@suaramerdeka.comtriwikromo@yahoo.comtriwikromo@mail.com



MAJALAH UMMI

E-mail : ummi@ummigroup.co.id



BALI POST
E-mail : bpdps1@indo.net.idBpjkt1@indo.net.idBalipost@indo.net.id



MANUNTUNG BALIKPAPAN
E-mail: manuntung@bpp.mega.net.id



BANJARMASIN POST

D/a. Gedung PalimasanJl. Mt. Haryono 143/54Banjarmasin, KalselE-mail : bpost@indomedia.comBpost@bjm.mega.net.id



AKCAYA PONTIANAK
E-mail: editor@pontianak.wasantara.net.id



BERITA BUANA
E-mail : redaksi@beritabuana.co.id



MANADO POST
E-mail: mdopost@mdo.mega.net.id




PIKIRAN RAKYAT

E-mail : redaksi@pikiran-rakyat.comsfmll@bozz.com



LAMPUNG POST
E-mail : redaksilampost@yahoo.comlampostk@indo.net.idsenilampost@yahoo.com



MAJALAH AMANAH
Gedung Persaudaraan HajiJl. Tegalan No 1 C Lt. 4Matraman, Jakarta 13140



JAKARTA POST
E-mail: Sunday@jakartapost.com



MAJALAH SWARA CANTIKA

J. Mampang Prapatan No. 25Jakarta Selatan 12720E-mail : redaksi@swarakartini.co.id



BUANA MINGGU

JL. Tanah Abang II No. 33Jakarta Pusat 10160



Sapardi Joko Damono

Jl. Kalimantan No. 135Depok 16421Telp : 0812-2351150



Sutardji Calzoum Bachri
Perum Jatibening 2Jl. Jatibening 2 Blok F No. 31Kalimalang – Pondok Gede, BekasiTelp : 021-8478652



TABLOID MQ

E-mail : redaksi@mqmedia.comredaksimq@yahoo.commqtabloid@yahoo.com



HARIAN BANTEN

E-mail : kang_haban2001@yahoo.com



MAJALAH LISA

Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 31 BMenteng – Jakarta Pusat10350E-mail : majalah_lisa@yahoo.com



MAJALAH MISTIKA

Jl. Petojo Enclek I No 24Jakarta 10610



MAJALAH ANAK INO

E-mail : inomajalah@yahoo.com



SURABAYA NEWS

E-mail: surabaya_news@yahoo.com



WANITA INDONESIA

Jl. Tebet Barat Raya No 52Jakarta Selatan 12810



PELITA
E-mail : hupelita@mweb.co.idwww.harianpelita.co.idRed : Wisma KosgoroLantai BasementJl. MH Thamrin No 53Jakpus 10350



SINAR HARAPAN

E-mail: info@sinarharapan.co.idRedaksi@sinarharapan.co.idDalina26@yahoo.comSihar_ramze@yahoo.com



WAWASAN SEMARANG

E-mail : redaksi@wawasan.co.id



ANNIDA

Jl. Mede No.42 Utan KayuJakarta Timur 13120E-mail : annida@ummigroup.co.idMajalah_annida@yahoo.com



BOBO/KREATIVA

Jl. Palmerah Selatan No. 22Jakarta 10270mail: bobonet@gramedia-majalah.com



JURNAL CERPEN

E-mail : jurnalcerpen@yahoo.com



SUARA KARYA

E-mail : suarakarya@hotmail.comamiherman@yahoo.comJl. Bangka Raya 2Kebayoran Baru – JakselTelp (021) 7191352 / 7193140



MAJALAH TEPAK (Riau)

E-mail : sungaiapit@yahoo.com




MAJALAH KARTINI

Jl. Garuda No. 80 AJakarta Pusat.Telp. 42801905-6, 42881866E-mail : redaksi@kartinionline.com





MAJALAH PARAS
Kota Wisata Cibubur, senkom amsterdam Blok B, Jl. Transyogy km 6, cibubur 16968E-mail : majalahparas@yahoo.com



TABLOID FIKRI
:E-mail : tabloidfikri@yahoo.com



Sutan Iwan Sukri Munaf

E-mail : iwansoekri@bolehmail.com



MAJALAH KARTIKA
Jl. Garuda No. 80 AKemayoran – Jakarta Pusat10620



MAJALAH ALIMAH

E-mail : alimah_islami@yahoo.com



Penerbit PROGRES
PO BOX 1492Jkt 13014



Penerbit GEMA INSANI PRESS
Jl. Kalibata Utara II No. 84Jakarta 12740E-mail : gip_anak@yahoo.com



JURNAL PEREMPUAN
Jl. Tebet Barat VIII No. 27Jaksel 12810E-mail : yjp@yjp.or.id



NOVA

Gedung Gramedia Pustaka UtamaLt. 6 Jl. Palmerah Barat 33-37Jakarta 10270E-mail : nova@gramedia-majalah.comhenry@gramedia-majalah.comTelp. 536-77834




MAJALAH PUTERI
Jl.Dr.Saharjo No.78 A, Jaksel 12970E-mail : majalah_puteri@yahoo.comMajalah_puteri@hotmail.comTelp. 8304108 – 8310777



MAJALAH SAFINA
Jl. Sawo III. No.17Dr. Saharjo, Manggarai 12860Jakarta SelatanE-mail : safina_mediautama@yahoo.comTelp. 83702566



MAJALAH MUSLIMAH
Senkom Amsterdam Blok B, Kota WisataJl. Transyogy KM 6 Cileungsi 16968Telp. 84932194E-mail : majalah_muslimah@hotmail.com



MAJALAH CINTA
Wisma Bumi Putera Lt.2/M unit 208Jl. Jend. Sudirman Kav.75Jakarta SelatanE-mail ; cinta@cerita-cinta.infocerpencinta@yahoo.comTelp. 571-2108



MAJALAH SURGA
Jl. Mampang Prapatan Raya 74 ETegal Parang JAKSEL 12790Telp. 9176319



MAJALAH NOOR

Kawasan Industri pulogadungJl. Rawa Gelam I No.4Jakarta Timur 13930E-mail : redaksi@noor.co.idmel_a_d@yahoo.comrina@noor.co.idTelp. 46824444



MAJALAH MOMBI
E-mail : kesumawijaya@yahoo.com



MAJALAH SABILI
Jl. Cipinang Cempedak 3/11aPolonia, Jakarta Timur 13340



MAJALAH Aku Anak Saleh

Jl.Dewi Sartika no.357Jakarta 13630

Leukopenia

BILA LEUKOSIT SUSUT ATAU MELEJIT...


Sel darah putih atau Leukosit merupakan " bala tentara" kita. Tugasnya melindungi tubuh agar tahan menghadapi serangan kuman, entah itu virus, bakteri, atau sejenisnya.Pendek kata leukosit berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.


Dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia tidak luput dari serangan berbagai macam kuman pembawa bibit penyakit. Beruntung, tidak setiap serangan tersebut bisa merobohkan tubuh, berkat pasukan tempur yang selalu siap melawan kuman. Pasukan tempur itu adalah sel darah putih yang dikenal dengan sebutan leukosit.

Sebagai gambaran, luka akibat goresan merupakan pintu masuk bagi kuman. Nah, di daerah luka itulah sel darah putih akan berkumpul dan berperang melawan kuman hingga tuntas. Bagian tubuh yang luka seringkali tampak merah dan membengkak serta seringkali mengeluarkan nanah. Itu merupakan efek dari peperangan kuman melawan sel darah putih.

Jika sel darah putih menang, kuman akan hilang dan tubuh kembali normal. Sebaliknya, jika sel darah putih kalah, diperlukan obat-obatan dari luar untuk membantu sel darah putih melawan kuman. Bisa dibayangkan betapa pentingnya sel darah putih dalam tubuh kita.



GANGGUAN SUMSUM TULANG

Sebagian orang pernah mengalami kekurangan sel darah putih atau disebut Leukopenia. Kondisi ini terjadi bila jumlah sel darah putih kurang dari 5.000 dalam setiap tetes darah. Manusia normalnya memiliki sel darah putih berjumlah 5.000 hingga 10.000 dalam setiap tetes darahnya.
Leukopenia bisa disebabkan sumsum tulang mengalami gangguam. Sum-sum tulang merupakan produsen sel darah putih. Jika sum-sum tulang bermasalah, otomatis jumlah sel darah putih akan mengalami gangguan juga.

Leukopenia bisa juga disebabkan oleh infeksi. Infeksi dari kuman atau bakteri bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih. Kurangnya sel darah putih juga bisa terjadi karena adanya penyakit autoimun seperti HIV/AIDS atau lupus.

Pengaruh obat-obatan seperti efek dari kemoterapi pun bisa menyebabkan terjadinya leukopenia.
Beberapa jenis obat yang digunakan pada kemoterapi bisa merusak sum-sum tulang, sehingga produksi sel darah merah menurun. Meski demikian, kondisi ini tidak selalu terjadi pada setiap orang, bergantung kondisi masing-masing pasien.

Namun, keadaan ini tidak berlangsung lama pada pasien yang menjalani kemoterapi. Biasanya jumlah sel darah putih akan menurun selama beberapa hari. Ini disebabkan oleh efek obat kemoterapi, tetapi kemudian leukosit akan kembali pada jumlah normal lagi.


KANKER DARAH


Penyebab lain dari leukopenia adalah kanker, terutama kanker darah. Banyak orang beranggapan bahwa kanker akan memicu jumlah leukosit. Padahal kanker juga bisa menurunkan kadar leukosit. Apalagi jika kanker tersebut sudah menyerang sumsum tulang dan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebab ini yang seringkali luput atau menipu perhatian dokter.

Kekurangan sel darah putih bisa menyebabkan seseorang rentan terserang penyakit ataupun infeksi. Bahkan penyakit ringan seperti flu saja bisa membuat pasien leukopenia menderita hebat.

Ini diakibatkan kurangnya pasukan tempur dalam tubuh. Penyakit yang seharusnya bisa dengan mudah ditangani oleh tubuh menjadi sulit sembuh.


ATASI PENYEBABNYA


Leukopenia seringkali diketahui ketika pasien memeriksakan diri ke dokter karena keluhan penyakit. Penyakit yang dialami itu kerap kali merupakan gejala dari leukopenia.
Cara tercepat untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes jumlah darah putih. Kemudian dokter akan memeriksa penyebab terjadinya penurunan jumlah sel darah putih. Jika sudah diketahui, barulah bisa ditentukan cara pengobatannya.

Untuk saat ini cara paling efektif untuk menangani leukopenia adalah dengan mengatasi penyebabnya. Jika leukopenia disebabkan oleh infeksi, obati saja infeksinya. Jika disebabkan oleh kanker, obatilah kankernya.

Belu ada pola makan atau diet yang berhubungan untuk menambah jumlah sel darah putih. Kalau leukopenia dikarenakan kanker, pola makan tidak bisa menaikkan jumlah leukosit. Karena itu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang lebih untuk membantu proses pemulihan.

PENYEBAB LEUKOSIT TURUN NAIK

Kadar sel darah putih atau leukosit yang terlalu tinggi atau leukositosis, bisa mengindikasikan:

* Naiknya produksi leukosit guna melawan infeksi.
* Reaksi obat-obatan.
* Penyakit pada sumsum tulang, sehingga produksi leukosit menjadi abnormal.
* Gangguan sistem imun.

Pemicu spesifik yang meningkatkan kadar sel darah putih, yaitu:

* Leukemia limfositik akut/ kronis.
* Leukemia myelogenous akut/ kronis.
* Alergi parah.
* Obat kortikosteroid dan epinefrin.
* Campak.
* Infeksi bakteri.
* Infeksi virus
* Rematoid artritis.
* Penyakit TBC.
* Batuk rejan.
* Kerusakan jaringan, misalnya akibat luka bakar.
* Stress psikis dan fisik.
* Merokok.


Sementara kadar sel darah putih bisa juga turun di bawah normal ( kurang dari 3.500 sel per mikroliter darah) karena :

* Infeksi virus.
* Kelainan kongenital yang terkait dengan fungsi sumsum tulang.
* Kanker.
* Gangguan autoimun.
* Obat-obatan yang merusak sel darah putih.

Pemicu spesifik yang menurunkan leukosit :
* Alergi berat.
* Anemia aplastis.
* Kemoterapi.
* Obat-obatan antibiotik, diuretik, dan prednison.
* HIV/AIDS.
* Hipertiroid.
* Penyakit infeksi.
* Penyakit lupus
* Terapi radiasi.
* Rematoid artritis.
* Kekurangan vitamin.


BELUM TENTU LEUKEMIA

Sel darah putih atau leukosit bertugas melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus. Jumlah sel darah putih akan meningkat jika tubuh diserang kuman. Ini dilakukan untuk mengimbangi jumlah kuman yang masuk. Kondisi jumlah leukosit di atas batas normal disebut leukemia atau leukositosis.

Sel darah putih juga bisa berkembang biak melebihi batas normal, meski tubuh tidak diserang infeksi. Sumsum tulang belakang memproduksi sel-sel darah putih dalam jumlah yang sangat banyak.
Sayangnya tidak semua sel darah putih tersebut layak disebut sel normal.
Kebanyakan dari mereka tidak normal atau tidak berfungsi selayaknya.

Jika berlangsung terus jumlah sel darah putih abnormal ini akan menumpuk dan berbalik menyerang fungsi organ tubuh kita sendiri. Hal ini bisa disebabkan banyak hal. Yang paling umum ditemui adalah karena kanker darah atau kanker leukemia.
Kanker ini memiliki banyak variasi dan bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak.


GEJALA LEUKEMIA

Gejala leukemia antara lain: demam, mudah lelah, kehilangan berat secara drastis, atau mudah berdarah. Bisa juga sering tersengal-sengal, rasa sakit pada tulang, dan berkeringat sangat banyak terutama di malam hari.
Gejala ini tentu tidak semua sama pada setiap orang. Pada orang-orang tertentu bisa saja muncul sebagai gejala flu atau demam biasa, sehingga terabaikan. Bahkan ada yang tidak menggejala sama sekali.

Namun, gejala tadi tidak bisa menjadi acuan pasti adanya leukemia. Bisa saja karena tubuh sebenarnya sedang melawan kuman, jadi memproduksi leukosit lebih banyak.

Untuk memastikan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Terutama pemeriksaan jumlah sel darah putih.

FAKTOR LEUKEMIA


Beberapa faktor leukemia antara lain: sering menjalani kemoterapi dan bekerja dengan bahan kimia. Meski demikian, tidak setiap orang yang memiliki faktor risiko akan mengalami leukemia.
Ada orang yang tidak memiliki faktor risiko, tetapi terkena leukemia. Itu bisa saja karena faktor genetik.


MACAM_MACAM TERAPI LEUKEMIA

Leukemia bukan kanker berbentuk padat yang dapat diangkat lewat operasi. Pengobatan leukemia terbilang rumit, tergantung dari usia, kondisi tubuh pasien, dan tipe leukemianya. Belum lagi jika kanker tersebut sudah menyebar ke banyak bagian tubuh.

Pilihan terapi untuk leukemia antara lain:

1. KEMOTERAPI

Kemoterapi adalah: pengobatan yang umum dilakukan untuk menangani leukemia. Terapi ini menggunakan cairan kimia untuk membunuh sel leukemia.
Pasien bisa hanya menerima satu jenis obat atau berbagai macam obat, bergantung dari jenis leukemianya. Cara pengobatannya bisa dalam bentuk pil atau disuntikkan ke dalam saluran darah.

2. TERAPI BIOLOGIS

Dikenal juga sebagai terapi imuno.Terapi biologis menggunakan berbagai macam substansi untuk meningkatkan kekebalan tubuh pasien agar kuat melawan sel kanker.

3. TERAPI KINASE INHIBITOR

Obat yang mengandung zat imatinib mesilat ini merupakan pilihan pertama bagi kebanyakan penderita leukemia jenis myelogen kronis.


4. TERAPI OBAT LAIN

Arsenik trioksida dan semua jenis asam trans retinoik merupakan obat antikanker. Cara kerjanya membuat sel leukemia menjadi tua dan mati.

5. TERAPI RADIASI

Terapi yang menggunakan sinar x ini bertujuan untuk menghancurkan sel leukemia dan menghentikan pertumbuhannya. Pasien bisa disinari hanya pada bagian tertentu tubuhnya, lokasi sel leukemia berada. Jika sel leukemia sudah menyebar, tentu seluruh tubuh harus disinar.

6. TRANSPLANTASI SUMSUM TULANG BELAKANG

Proses ini bertujuan mengganti sumsum tulang belakang yang sudah terkontaminasi leukemia dengan sumsum tulang belakang yang masih bersih dan sehat.

7. TERAPI SEL PUNCA

Serupa dengan transplantasi sumsum tulang belakang. Bedanya, terapi ini menggunakan sel induk yang berada dalam aliran darah. Sel punca bisa diambil dari dalam tubuh pasien sendiri atau dari donor yang cocok dengan tubuh pasien.
Para dokter lebih sering menggunakan terapi ini karena masa pemulihan lebih cepat dan tingkat risiko terkena infeksi lebih rendah.




Semoga bermanfaat, salam
Sumber: GHS

(diambil dr blog : http://www.kupukupudanpelangi.blogspot.com/2009/09/bila-leukosit-susut-atau-melejit.html)

Selasa, 09 November 2010

..

aku butuh kamu...

tp aku pun tak ingin lagi memaksa mu tuk menyanyangi ku...
krn q merasa kau tak lg memiliki rasa yg sama dengan q...

aku harus bagaimana??


luv u matahariq...

Rabu, 27 Oktober 2010

.

curhat

aq rasa hanya tgl ini satu2ny media q u curhat..
dulu aq srg menulis k buku diary, hgg suatu saat smua curhatan q d baca o ibu..
pdhl mnrt q, diary adl yg plg privat bg ssorg..

namun sejak q brtemu dg dia..
segala ssuatunya dpt q ceritakn dg leluasanya..
apapun itu, skcl apapun itu.. dy sllu mnyambutny dg ikhlas..

aq begitu nyaman dg dia, shg aq sgt percaya pada dia..dn pd akhrny aq sgt bergantung pd sosoknya..

namun kini, tdk spt kala itu.. krn tuk skdr ngbrl ringan sj sudah sulit.. ngbrl bkn u curhat, mlainkn u sdkt mgalihkn prhatian q pd persoalan yg sdg q alami.. itupun sulit..

mgkn aq yg trlalu memaksakan kehendak q.. krn aq msh mmbutuhkn dia.. smntara aq lupa, ia kini tlh miliki khidupan sndiri..

maaf, aq slalu sj mngganggu mu..

Senin, 25 Oktober 2010

Disney


From Disney We learned :



1. Why was Snow White given an apple with poison?
To show that not all people are as kinds as what they pretend to be...

2. Why Cinderella have to run away when the clock stroke midnight
To remind us that everything has limitations even dreams...

3. Why did Ariel Mermaid decide to excs that beauty is not everything,
We have to look at the personality first...

4. And the other from Disney , we learnd Hope n faith.
When Gepeto look at Pinokio move, life and even liar... He hope that someday Pinokia will be a god boy, in the real life...

Komunikasi Alam


Komunikasi Alam, komunikasikah itu??



jika hampir setiap kali hujan menghubungi matahari, ia enggan dalam menerimannya...
jika hujan memberikan pesan singkat melalui awan, matahari tak selalu membalasnya...
jika hujan ingin membentuk pelangi, bisa dipastikan matahari pun enggan diawal pertemuan...

apakah itu komunikasi alam,
yang terkadang membuat manusia tertawa melihat tingkah mereka,
yang seringkali manusia pun menangis karena sikap mereka...

tak bisakah mereka mengalah untuk manusia...

"atau memang takdir mereka memang begitu?" tanya manusia...

namun,
"jika itu sebuah takdir, hujan memilih untuk tiada... demi kenyamanan matahari bersinar...," jawab awan yang menyimpan semua gundah dan rahasia hujan...

Senin, 18 Oktober 2010

Tuhan, maaf aku menangis


Maafkan saya Tuhan, hamba menangis


Maafkan saya Tuhan, karena saya tidak mampu membendung lagi rasa ini,
tangis bukan karena percintaan bersama Mu yang selalu menyisakan jejak hangat di pipi...
namun, kali ini hanya dengan mengingat sejarah... saya kembali menangis..

tangis dalam air mata yang mengering...
tangis dalam hati, yang jauh lebih memilukan...

Tuhan, salahkah saya menangis...
karena saya mengetahui bahwa matahari memiliki kekasih,
tidak hanya bulan dengan keasihnya, Kuekatsheu...

kekasih matahari itu hanya 'D'...

tp itu sudah menjelaskan semua...

Tuhan, maafkan aku karena hamba menangis
hanya karena 'D' itu bukan u q...

(191010_11.18)

Kamis, 14 Oktober 2010

waktu


waktu..


Dalam 24jam waktu, apa yg tjd?

Dlm 24jam waktu..
bisa tjd hanya satu kejadian..
sbuah rutinitas misalnya..

tp bisa pula dalam waktu trsebut banyak tjd kejadian..
yg kadang telah direncanakan,
atau justru peristiwa yg tjd di luar harapan qta..

~ terencana: jk qta pintar membagi 24jam tsb.
~ di luar harapan: ... tgl bagaimana cara qta mengatasinya ...

mengatasi kekacauan waktu hingga keresahan hati..

jadi, dimanakah sejujurnya waktu?

Angin


Anginq...


Apakah kini harus q beri nama kau angin...
Karena kini lajumu sangat tidak bisa q perkirakan...
Kadang kau menuju ke dataran tinggi, atau tiba – tiba dengan kehendak hati mu kau lari ke dataran rendah...
Bahkan seringkali kau berubah dan mendiami satu bentuk ke bentuk lainnya...
Kau menyesuaikan dimana kamu berada...

Ditempat kau berpijak, disitulah kau menaburkan sari bunga yang kau kumpulkan dari jelajah mu...
Sehingga tumbuh ribuan bunga dan tanaman cantik yang selalu mengharap kau datang memberikan kesejukkan...
Namun, dengan sekehendak mu lagi, kau kembali menjelajahi dunia mu...

Sangat tak bisa tertebak, tak bisa ditangkap dan tak terlihat...

Tapi sesungguhnya keberadaan mu ada dan dinantikan... bahkan cenderung memberi harap yang semu...
Karena kau hanya menikmati penjelajahan mu tanpa kau pedulikan satu harapan disetiap sari yang kau tanamkan...

(sudutdunia, 14102010)

Rabu, 13 Oktober 2010

Kangen

Kangen

By: agussyafii


Anak kecil itu bercerita pada teman-temannya bahwa dirinya mimpi ketemu kanjeng Nabi, semua teman-temannya menyimak serius. Seperti apa kanjeng nabi itu? tanya temannya. anak kecil mengatakan 'tidak tau bagaimana wajah kanjeng nabi itu, tapi kanjeng nabi itu seperti bapakku sendiri. Mengelus dan mengusap kepalaku.'

anak kecil itu sudah sejak usia lima tahun bapaknya meninggal dunia, dia hidup dibelantara ibukota bersama emaknya. emaknya pemulung, mengais sampah untuk membesarkan anaknya. emaknya tidak bisa mensekolahkan, biar aja nggak sekolah asal dia bisa ngaji dan jadi anak yang sholeh, kata sang emak.

Pernah satu hari anak kecil itu menggambar bulat dengan warna kuning ditengahnya. Emaknya tidak mengerti apa yang sedang digambarnya, kamu lagi gambar matahari ya..? "Nggak mak, aku lagi gambar kanjeng nabi," jawabnya. "Kok bulat kayak matahari?" tanya Emaknya. "Ini bukan matahari mak, ini cahaya yang ada wajah kanjeng nabi." kata anak kecil itu.

Anak kecil itu mempercayai kata ustadznya bahwa jika seseorang
bermimpi bertemu dengan kanjeng nabi memang benar-benar bertemu, tidak bisa diserupai oleh setan. Sejak itu seluruh kamarnya ditempeli gambar "matahari" dan ketika dia kangen memandangi gambar-gambar itu karena dia sudah tidak ingat lagi wajah bapaknya. Dia hanya ingat mimpinya yang indah, ada orang yang mengusap dan mengelus kepalanya dikala hatinya sedang bersedih.

Setelah sekian puluh tahun anak kecil itu tumbuh dewasa. malam itu sepulang dia mengamen, pada bulan suci ramadhan, dia
membawakan gorengan dan sebungkus nasi untuk berbuka puasa. dikursi sang emak nampak tertidur pulas sambil memeluk selembar kertas gambar "matahari."


sumber : fb group Mukzizat Shalat dan Doa

Sabtu, 02 Oktober 2010

Ayo berkarya....!


Redaksi

BERIKUT alamat-alamat email redaksi koran, majalah, jurnal dan tabloid yang menerima kiriman cerpen. Anda yang mengetahui info terkini terkait alamat-alamat email redaksi dimohon bantuannya dengan menuliskannya pada komentar Anda.

Selamat Menulis Kreatif!

***

1. Republika

sekretariat@republika.co.id

2. Kompas

opini@kompas.com, opini@kompas.co.id

3. Koran Tempo

ktminggu@tempo.co.id

4. Jawa Pos

editor@jawapos.co.id

5. Suara Merdeka

triwikromo@yahoo.com

6. Suara Pembaruan

koransp@suarapembaruan.com

7. Suara Karya

amiherman@yahoo.com, redaksi@suarakarya-online.com

8. Jurnal Nasional

tamba@jurnas.com

9. Jurnal Bogor

donyph@jurnas.com

10. Seputar Indonesia

redaksi@seputar-indonesia.com

11. Pikiran Rakyat


khazanah@pikiran-rakyat.com

12. Kedaulatan Rakyat

redaksi@kr.co.id

13. Sinar Harapan

redaksi@sinarharapan.co.id

14. Tribun Jabar

cerpen@tribunjabar.co.id

15. The Jakarta Post (English)

editorial@thejakartapost.com

16. Surabaya Post

redaksi@surabayapost.info

17. Lampung Post


lampostminggu@yahoo.com

18. Bangka Pos

redaksi@bangkapos.co.id

19. Riau Pos

redaksi@riauposonline.com, habeka33@yahoo.com

20. Sumut Pos


redaksi@hariansumutpos.com

21. Global Medan

tejapurnama@yahoo.com

22. Berita Pagi Palembang

huberitapagi@yahoo.com

23. Padang Ekspres


redaksi@padangekspres.co.id

24. Jurnal Cerpen


jurnalcerpen@yahoo.com

25. Majalah Horison


horisoncerpen@centrin.net.id, horisonpuisi@centrin.net.id, horisonesai@centrin.net.id dan kakilangit@centrin.net.id (khusus memuat karya-karya pelajar setingkat SMA)

26. Majalah Sabili


elkasabili@yahoo.co.id

27. Majalah Ummi


kru_ummi@yahoo.com

28. Majalah Femina


kontak@femina-online.com, kontak@femina.co.id

29. Majalah Story


story_magazine@yahoo.com

30. Tabloid Nova


nova@gramedia-majalah.com

***


CONTOH PENGANTAR PENGIRIMAN


[1] Ada contoh bagus dari almarhum Kuntowijoyo, yang dicuplik pengasuh Horison pada cover majalah itu, Mei 2005.

Assalamu’alaikum w.w.

Redaksi Horison Yth.

Bersama ini saya kirimkan naskah “Maklumat Sastra Profetik”, meskipun terlalu panjang untuk format majalah. Karena itu, mohon jangan merasa di-faith accompli dan dipaksakan pemuatannya. Anggap saja kiriman ini sekadar sebagai pemberitahuan bahwa saya sudah menuliskannya.

Semua itu saya kerjakan, karena saya terlanjur dikabarkan—terutama lewat Horison—sebagai penganjur Sastra Profetik. Dan saya merasa “berdosa” kalau tidak saya kirim ke Horison terlebih dahulu. Sekali lagi, jangan segan-segan untuk TIDAK MEMUAT.

Mohon berita lewat telepon 0274-881-xxx, terutama selepas pukul 8:00 malam.

Wassalamu’alaikum w.w.

Yogyakarta, 1 Februari 2005

Kuntowijoyo

[2] Ahmadun Yosi Herfanda, Redaktur Sastra Republika, pernah menulis begini,

“Berhubung ada perubahan disain dan ukuran huruf untuk rubrik Sastra, maka para penyumbang naskah harap memperhatikan hal-hal sbb.

[a] Panjang naskah Cerpen dan Esei antara 7-8000 karakter (with space), diketik dengan program MSWord, dan tiap judul naskah dalam satu file.

[b] Untuk kolom Oase diutamakan sajak-sajak pendek, panjang tiap sajak tidak lebih dari satu layar MSWord (2-5 bait pendek).

[c] Dalam sekali kirim minimal enam judul sajak, dan dikemas dalam satu file, disertai biografi singkat dan foto diri close up bergaya santai.

[d] Semua naskah harus dikirim melalui email dengan sistem attachments ke sekretariat@republika.co.id dan di-CC ke ahmadun21@yahoo.com, tujukan ke Redaktur Sastra, dan lampiri nomor rekening bank untuk pengiriman honor.

[e] Naskah-naskah yang tidak memenuhi prosedur di atas tidak akan diperhatikan. Terima kasih.


sumber : http://lakonhidup.wordpress.com/redaksi/

Kamis, 30 September 2010

di ujung lelah

meski rasa tak berubah, bahkan mimpi masih berusaha dipancarkan... namun sesungguhnya aq sudah berada di ujung lelah...

aq mencoba berusaha sekuatny dn semaksimal aq mampu.. tetapi hingga diujung jalan ini, aq masih tak tahu apakah usaha q dihargai...

apakah usaha q akan membuahkan hasil seperti yang q inginkan ?
aq pun tak mngerti...

setidaknya telah q coba semua usaha yg bisa q lakukan... namun jika pada akhirnya tidak juga berubah dn hasil tdk sesuai yg q harapkan,,, toh harus ttp diterima dg lapang dn ikhlas...

semoga penghujung lelah ini memberi ku makna keikhlasan yang sebenar"nya...

aq tak ingin menyerah,
aq hanya lelah,
aq ingin beristirahat...

tuk bersiap menerima semuany dg kepasrahan dn keikhlasan...

lalu aq akan bangkit kembali,
dalam perjalanan waktu : sejarah, sekarang, dn masa depan...

Selasa, 28 September 2010

hanya percik

"rekam jejak...."

semoga kau mampu membaca apa yang ingin ku sampaikan melalui hal itu...



ketika membaca, membuka satu persatu q baca lembar karyamu, aq seperti telah mengenalmu jauh sebelum kita bertemu..

betapa kau curahkan semua gundah rasa, cita dan cinta
bahkan wacana pengetahuan mu dalam semua karyamu...

kemudian, perlahan melalui lembaran-lembaran itu pula ku titipkan semua rasa ku...
semua mimpi, cita, cinta dan harap ku pada mu....

aq ga ingin kehilangan mu, aku ingin terus bersama mu, aku ingin terus menemani mu dalam membuat karya ....
Ya, aku bahkan ingin kembali merebut hati mu...
semua untu ku....

tapi pada akhirnya aku hanya dapat diam..
Diam... dan hanya mampu menyimpannya dalam hati ku...
dalam seribu tanya dan bahasa dalam batin...

munkinkah? akankah?

hanya satu pintaku, semoga rekam jejak itu memiliki arti khusus untuk mu...
seperti ku simpan semua rasa ku di sana...

Selasa, 21 September 2010

hmmm...

pengen ke pantai ketemu matahariq yg berubah menjadi senja...

mo curhat kpd mrk,
mrk diam... tp menenangkan...

: matahari...
aq msh ingin bersama mu...
tp lokus mu memudar... bahkan menjauh pergi... kini kau terlalu menyengat, hangat mu pergi...

hujan, sebagai penyeimbang pun sudah tak mampu mencegah kepergian mu...

memang kau pergi, segera digantikan senja... tp senja hanya sementara..

aq tetap butuhkan mu...

namun aq harus menerima, bahwa kau telah 'pergi' bersama lokus mu...
kau temukan penyeimbang mu... yang memang berada dalam inti tubuh mu...

Selasa, 14 September 2010

masih tentang hujan

Masih Tentang Hujan

Memasuki bulan September, maka orang akan langsung tertuju oleh satu kata ....
hujan ...

jika menuruti kalender musim di Indonesia, bulan masehi yang berakhiran "ber" adalah musimnya hujan... Mulai dari September bahkan hingga Februari.

namun sekarang, perubahan cuaca atau anomali cuaca yg ekstrim membuat para ahli tidak bisa memastikan, kapan musim penghujan atau kemarau untuk wilayah Indonesia.

apapun musimnya, bagi ku hujan masih saja q cinta... :)

memang tak kan habis jika membicarakan tentang hujan...
karena semua rasa bisa diungkap hanya dengan tetesan air yang berasal dari langit (yg tentunya telah melalui berbagai proeses alam dulu doooonk... hehehe)

Hujan....
hmmmm.... tidak bisa dijelaskan, tak bisa digambarkan... atau teralalu banyak yg ingin ku ungkap akan hujan, sehingga pada akhirnya rasa lah yang lebih besar memaknai hujan..

Ya. hujanq.... luv u... ^^
hanya dirasakan...

Minggu, 05 September 2010

luv u...

Aku tidak hanya mencintaimu, bahkan akan menjagamu, menyertaimu, mendukungmu dan berada disampingmu...
(kutipan scence dalam KCB spesial Ramadhan)

ini untuk mu lah.... ;p

Sabtu, 28 Agustus 2010

...

.....

matahariq sudah tak mungkin q gapai...

maka izinkan aku tuk mulai mencintai senja dan fajar meski mereka belum terlahir dari rahim ku...

lalu biarlah pergulatan hujan dan matahari hanya akan menjadi mimpi dan rindu terindah d batinq. pun dgn anak pelangi...


.....

Selasa, 17 Agustus 2010

. bukan ,

Aku mencoba kembali menulis, namun aku lupa dimana halaman terakhir yang dibaca.
Ku lihat pada lipatan buku untuk memastikannya,
hmmm... tapi ku rasa itu bukan halaman yang dimaksud.

aku paksakan untuk menulis, meski lupa dan terlupakan dalam bab tersebut.
Tetapi percuma! karena yang kutemukan hanyalah satu buah simbol : "(.) titik ".
Ya, hanya titik..
Berulangkali serangkaian huruf aku ketik, namun tak keluar apapun selain simbol akhir kalimat tersebut. Seharusnya aku mampu membangun sebuah kalimat lagi, namun nyata tidak!.

diam...

diam
dan diam

Ah, aku masih tidak tahu mengapa...

selain hati ku berharap yang muncul adalah sebuah tanda :
" (,) koma "
bukan
" (.) titik "

Jumat, 30 Juli 2010

2 penyakit langka

Sindrom Tourette

Apa ya sindrom Tourette itu? Penyakit satu ini memang kurang banyak dikenal di masyarakat kita. Tapi waspada saja, sebab gangguan mental ini bisa saja menyerang siapa saja, termasuk orang terdekat kita, bahkan kita sendiri.
Ayo kita mengenal lebih jauh.
Nama penyakitnya sendiri memiliki beberapa persamaan,mulai dari Tourette’s syndrome, Tourette’s disorder, Gilles de la Tourette syndrome.

Definisi
Suatu gangguan saraf dan perilaku (neurobehavioral disorder), dicirikan oleh aksi tak disadari, berlangsung cepat (brief involuntary actions), berupa tics vokal dan motor, juga disertai gangguan kejiwaan (psychiatric disturbances).

Menurut Irawan Mangunat-madja dari departemen ilmu kesehatan anak FK Ul RSCM, Jakarta, sindrom tourette adalah kelainan neuropsikiatri kronis yang khas ditandai oleh adanya gerakan otot dan suara yang tidak dapat diatur (tick).

"Secara sederhana dapat dikatakan adanya gerakan otot-otot tertentu disertai dengan keluarnya suara dari mulut secara berurutan. Kata-kata yang keluar dapat berupa kata-kata tak berartisampai berupa kata-kata kotor," ungkapnya.

Gejala-gejala sindrom tourette atau distonia di antaranya seperti sering berkedutnya urat wajah. Kedutan atau kejang pada mulut dan sering berkedipnya mata adalah gejala umum pertama yang paling sering muncul. Gejala yang biasa terjadi lainnya termasuk juga gerakan tangan atau anggota tubuh tanpa sengaja atau mengeluarkan suara seperti berdeham dan mengeluarkan suara dari hidung seperti membaui.

Tidak ada pola gejala yang tunggal, bahkan beberapa di antaranya merasakan gejala yang samar. Kejang bisa diklasifikasikan sebagai kejang yang sederhana, seperti menggerakan bahu secara spontan, kedipan mata, decak lidah, atau bunyi-bunyi dari hidung. Tidak sedikit pula yang mengalami kejang yang kompleks, seperti melompat, suka berputar-putar, hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak diterima umum.

Menguras Tenaga
Tourette seringkali menguras energi. Gerakan motoris yang tidak terkontrol membuat penderitanya sering mengalami keletihan yang amat sangat. Belum lagi penderita yang tak dapat mengendalikan spontanitas berbicaranya termasuk juga penggunaan kata-kata kotor yang tak terkendali (copro-lalia) dan pengulangan frase yang ia dengar diucapkan orang lain (echoLalia), atau pada masyarakat awam dikenal dengan istilah latah.

Mereka yang terkena sindrom tourette sering kali juga memiliki berbagai masalah psikologi, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), obsessive-compulsive disorder (OCD), dan kebiasaan menyakiti diri sendiri, walaupun hubungan antara gangguan-gang-guan ini dengan sindrom tourette masih belum jelas.

Senada dengan Irawan, psikolog anak Klinik Terpadu, Fakultas Psikologi lil, Luh Sunni Yulia Savitri, mengemukakan bahwa sindrom tourette adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan gerakan seperti mengangkat tangan, menggoyangkan kepala, atau berdeham seperti suara ringkikan kuda yang tiba-tiba dan tidak bisa dikontrol secara berulang dan tidak bertujuan.

Gejala
Ditandai dengan munculnya gerakan tick sederhana yang berkembang menjadi gerakan yang lebih kompleks, yang umumnya sudah berlangsung selama satu tahun. Penyakit ini diawali dengan gejala yang ringan kemudian makin lama makin berat.

Gerakan sederhana di mulut makin memberat menjadi gerakan bahu. Suara yang awalnya hanya suara kerongkongan menjadi berat karena dengan diikuti kata-kata tertentu hingga sulit diartikan. Memarahi anak karena "kebiasaannya" menggerak-gerakkan anggota badan dan mengeluarkan suara itu justru dapat memperparah gangguan.

Faktor Keturunan
"Sindrom tourette merupakan penyakit keturunan dengan jumlah penderita pria tiga kali lebih banyak dibanding wanita. Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi diduga merupakan suatu kelainan dalam dopamine atau neurotransmitter otak lainnya," papar Irawan.

Menurutnya, penyakit ini diduga bersifat familial psikogenik. Biasanya dimulai saat usia seseorang di bawah usia 21 tahun. Karena merupakan penyakit keturunan itulah, maka sulit untuk dilakukan pencegahan terhadap penyakit ini. "Pencegahan tampaknya tidak dapat dilakukan karena bersifat genetik," tambahnya.

Selain adanya kelainan neuro behavior di otak, penyakit ini tidak mengenai organ lain. Tetapi kurangnya konsentrasi akibat gangguan gerakan-gerakan spontan itu bisa memengaruhi kemampuan akademis anak.

"Perilaku anak yang kadang-kadang banyak melakukan gerakan-gerakan berulang-ulang dan sering adanya gangguan pemusatan perhatian sedikit banyak akan menurunkan kemampuan akademisnya," imbuhnya.

Seseorang bisa saja terkena sindrom tourette karena faktor turunan atau bisa tiba-tiba muncul. Untuk yang terakhir ini biasanya disebut sporadic tourettes syndrome. Jika sindrom Tourette yang muncul karena faktor turunan, maka gejala-gejalanya bisa sama dengan yang pernah dialami orang tuanya, atau dengan gejala kombinasi yang berbeda, atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Walaupun tidak berbahaya, sindrom ini perlu ditangani dengan baik karena kerap memengaruhi kondisi psikologis penderitanya. Kurangnya pengertian dari orang lain terhadap kondisi anak-anak yang memiliki sindrom tourette sering kah membuat penderitanya merasa minder. Akibatnya, mereka akan merasa sulit membangun sebuah hubungan dengan teman atau orang lain.

Sekitar 10 persen dari mereka yang memiliki gen turunan sindrom ini memiliki gejala yang cukup mengganggu dan membutuhkan perawatan medis. Sangat penting untuk melakukan diagnosis dan perawatan sedini mungkin. Diagnosis dilakukan dengan melihat pola gejala. Walaupun belum ada penyembuhan, tetapi sindrom tourerte dapat diatasi. Bagi banyak orang, psikoterapi atau terapi kebiasaan akan sangat membantu, begitu juga dengan terapi relaksasi.

====================================================================
Rhinitis

Penyebab Rhinitis
Rhinitis mempunyai banyak sebab-sebab yang mungkin. Rhinitis dapat menjadi akut atau kronis.

Allergic rhinitis adalah penyebab yang sangat umum dari rhinitis. Ia disebabkan oleh alergi-alergi dan dikarakteristikan oleh hidung yang gatal/ingusan, bersin, dan hidung yang buntu/mampet. Gejala-gejala alergi lain termasuk:

-telinga-telinga dan tenggorokan yang gatal,
-Persoalan-persoalan tabung Eustachian (tabung yang menghubungi telinga bagian dalam ke belakang tenggorokan),
-mata-mata yang merah/berair,
-batuk,
-kelelahan/kehilangan konsentrasi/kehilangan energi dari kekurangan tidur, dan
sakit-sakit kepala atau kepekaan muka.

Orang-orang dengan allergic rhinitis juga mempunyai kejadian yang lebih tinggi dari asma dan eczema, yang adalah juga sebagian besar alergi aslinya.

Seasonal allergic rhinitis (hay fever) biasanya disebabkan oleh serbuk sari di udara, dan pasien-pasien yang sensitif mempunyai gejala-gejala selama waktu-waktu puncaknya selama tahun itu.

Perennial allergic rhinitis, tipe dari rhinitis kronis adalah persoalan sepanjang tahun, dan seringkali disebabkan oleh allergens dalam rumah (partikel-partikel yang menyebabkan alergi-alergi), seperti debu dan animal dander sebagai tambahan pada serbuk-serbuk sari yang mungkin hadir pada saat itu. Gejala-gejala cenderung terjadi tidak perduli waktu dari tahun.

Apakah Rhinitis Selalu Berhubungan Dengan Alergi-Alergi ?
Tidak, rhinitis mungkin mempunyai banyak sebab-sebab yang lain daripada alergi-alergi. Beberapa dari tipe-tipe lain dari rhinitis ini didaftar dibawah.

Non-allergic rhinitis terjadi pada pasien-pasien dimana penyebab-penyebab alergi atau lain dari rhinitis tidak dapat diidentifikasikan. Non-allergic rhinitis mungkin dapat lebih jauh dibagi kedalam tiga tipe-tipe;

-vasomotor rhinitis,
-gustatory rhinitis, dan
-non-allergic rhinitis with nasal eosinophilia syndrome (NARES).

Kondisi-kondisi ini mungkin tidak mempunyai manifestasi-manifestasi alergi lain seperti, mata-mata yang gatal dan berair dan juga lebih gigih dan kurang musiman.
Vasomotor rhinitis diperkirakan terjadi karena pengaturan yang abnormal dari aliran darah hidung dan mungkin diinduksi oleh fluktuasi-fluktuasi temperatur di lingkungan seperti, udara yang dingin atau kering, atau irritants seperti:
-polusi udara,
-asap/kabut,
-asap tembakau,
-asap mobil, atau
-bau-bau kuat seperti, detergents atau fragrances (bau-bau wangi).

Gustatory rhinitis mungkin menyajikan sebagian besar sebagai hidung yang beringus (rhinorrhea) yang dihubungkan pada konsumsi makanan yang panas dan pedas.

Non-allergic rhinitis with nasal eosinophilia syndrome (NARES) dikarakteristikan oleh kotoran hidung yang bening. Kotoran hidung ditemukan mempunyai eosinophils (tipe sel alergi), meskipun pasien mungkin tidak mempunyai bukti lain apa saja dari alergi dengan pengujian kulit atau sejarah atau gejala-gejala.

Occupational rhinitis mungkin timbul dari paparan pada irritants di tempat kerja seseorang dengan perbaikan dari gejala-gejala setelah orang itu meninggalkan tempat kerjanya.

Sebab-sebab lain dari rhinitis mungkin dihubungkan pada:
-kehamilan,
-obat-obat tertentu (kontraseptik-kontraseptik oral,
-beberapa obat-obat tekanan darah ,
-beberapa obat-obat ketakutan,
-beberapa obat-obat disfungsi ereksi,
dan beberapa obat-obat anti-peradangan), atau
-beberapa kelainan-kelainan struktural hidung (septum yang menyimpang, septum yang berlubang, tumor-tumor, polip-polip hidung, atau benda-benda asing).
-Infeksi-infeksi, kebanyakan virus, adalah sebab yang umum dari rhinitis.

Viral rhinitis biasanya tidak kronis dan mungkin menghilang dengan sendirinya.
Adakalanya rhinitis mungkin dihubungkan pada kondisi-kondisi medis umum lainnya seperti:
-acid reflux disease (GERD),
-Wegener's granulomatosis,
-sarcoidosis,
-cystic fibrosis, dan
-kondisi-kondisi lain yang kurang umum.

_Informasi: Berbagai sumber_

Rabu, 28 Juli 2010

salah satu lagu fav... :)

I'm Gonna Be Around
oleh: Michael Learns To Rock

It's been so long since we took the time
to share words from deep inside us
We're in our own world spinning our wheels
but you know how I feel

Well since the first time I took your hand
my love for you has just been growing
You always seem to understand
You know how I am

Chorus:
I'm gonna love you til the end
I'm gonna be your very true friend
I wanna share your ups and downs
I'm gonna be around

When you're alone and I'm away
don't be sad don't be afraid
I'm gonna turn my thoughts to you
like I always do

Chorus:
I'm gonna love you til the end
I'm gonna be your very true friend...

Catch you when you fall
Hold you when you¡¯re down
Sharing every moment
I wanna show you all I do
I believe I¡¯ve found a miracle
in you

Chorus:
I'm gonna love you til the end
I'm gonna be your very true friend...

But even though the cold from your still beating and even though the cold in your eyesmakes me freeze all the time

Minggu, 27 Juni 2010

Menyerah

catatan dari "Parodi-Kompas"

Menyerah
(Samuel Mulia)


..... Menyerah kalah itu melepas beban, dan sebuah masa mengumpulkan energi baru untuk berdiri kembali, dan tidak untuk dipakai melawan hal yang lama tadi.

Keadaan yang dihadapi memang tidak berubah, masih harus dihadapi dengan banyak jalan berliku. Tetapi hal yang paling menyenangkan adalah melihat peristiwa yang sama dengan kacamata berbeda.

Menyerah, diikuti dengan seikap rela. Rela untuk membiarkan saja semuanya terjadi, membiarkan ada yang mengobok-obok hidup….

Kemudian, jika sudah rela maka tinggal menjalaninya seperti aliran air, tanpa berniat melawan arus dengan sejuta rekayasa atau balas dendam. Kalah itu menang.

Kalah yang menenangkan dan memenangkan itu adalah membiarkan nasi menjadi bubur dan melihat bubur, kemudian timbul ide untuk menambahkan ke dalamnya potongan ayam, kecap manis, daun bawang, telor setengah matang dan kuah kaldu. Maka pad situasi ini, justru kita bersyukur kepada-Nya bahwa nasi bisa jadi bubur. Yang ternyata nikmat!! :)

Kamis, 24 Juni 2010

pembicaraan sederhana, namun bermakna

Suatu ketika saya bertemu dengan seseorang yang -pada awalnya- hanya mengenal namanya saja. Dia seorang gadis cantik dan supel.
Pertemuan tak sengaja itu bermula ku membutuhkan jasa pengiriman fax untuk keperluan ku. Ternyata si gadis manis tersebut bekerja disana...
dengan sikapnya yang ramah, ia menyapa ku duluan, "Mba, temennya si A ya??", tanyanya memulai pembicaraan. "Yuph, aku temennya A... hmmm... kayaknya kamu pernah ku kenal deh... anak kampus ini ya...?," jawab ku sambil menunggu ia melakukan pekerjaannya.

Alhasil pembicaraan berlanjut bahkan pada hal-hal yang sifatnya pribadi.
mungkin karena pembawaan kami berdua yang nyaman dan sama-sama supel, pembicaraan berlanjut hingga ia bertukar shift..

satu hal yang bisa ku ambil dari pembicaraan singkat namun penuh kehangatan tersebut. Seorang gadis muda, yang penuh dengan cita dan cinta itu telah melakukan keputusan yang sesuai hati nuraninya...

Ya, terkadang sulit memang mengambil keputusan yang sesuai hati... namun pada gadis itu, ku temukan suatu optimistik dalam memandang keputusan yang diambil olehnya.

dan karena gadis itu pula aku belajar tentang hidup ini...

optimis dan terus melangkah ke depan menghadapi hidup... ^_^

Terimakasih kawan, semoga pertemuan kita terus berlanjut dan menjadi sebuah persahabantan yang indah.. :)

Kamis, 17 Juni 2010

Kau dan hujan…

Kau dan hujan….

Hujan, kau yang pertama kali mengenalkannya pada ku…
Hingga pada suatu massa kau panggil aku hujan,,

Aku memang mencintai hujan, jauh sebelum mengenalmu,,
Akan tetapi sejak kau sebut aku gadis hujan, semuanya menjadi lebih indah…

Kini, hujan turun tanpa senyatanya diri mu, Kini, mungkin kau tak lagi ingat akan hal itu…
Hanya bayang mu saja yang selalu dan terus melintasi hati dan pikiran ku, ketika hujan turun..

Jika dulu ku sebut ; “hujan” kau membalasnya dengan satu kata ; “kau”… atau bahkan dengan satu kata lainnya : “bulet,” sambil bercanda kau bilang bahwa hujan yang turun bulatbulat seperti aku…
Tapi kini, ketika ku katakan ; “hujan…” kau hanya membalasnya dengan ; “siapa bilang ini kemarau…”.

Apakah kau kini pun beralih menjadi kemarau bagi ku, yang hanya memberikan sengatan panas mu?
Lalu dimanakah hujan mu itu??
Dan apakah kau mengerti bahwa kini setiap kali hujan turun, seakan mengingatkan ku untuk terus mengingatkan pada mu…
Bagaimana aku bisa melupakan mu jika hujan selalu saja turun dan mengingatkan ku pada mu??!!

Tuhan, jika aku memang tidak bisa bersamanya, ijinkan aku tetap mencintainya seperti aku mencintai hujan…. Biarkan aku menerima kenyataan ini seperti aku menerima hujan dengan segala bentuknya…

(Purwokerto, 16 Juni 2010)

Jumat, 11 Juni 2010

potongan cerita....


Ubud, Mei 2003…

……
“Poyan1…..”
“Ada apa De?”

“Bagaimana kita bisa tahu kapan waktunya harus menyerah dan kapan waktunya harus bertahan?”


Mendengar pernyataan Ludhe Pak Wayan berbalik. “Poyan juga tidak pernah tahu,” jawabnya lugas.
“Dulu, Poyan memutuskan untuk menyerah. Membiarkan meme2-nya Keenan memilih orang lain. Kapan Poyan merasa itulah keputusan yang tepat?”
“De, sejujurnya, apakah itu menyerah, atau justru bertahan…. Poyan tidak pernah tahu. Bahkan sampai hari ini. Apakah ini menyerah namanya?. Barangkali betul begitu. Tapi dalam apa yang disebut menyerah, Poyan terus bertahan. Poyan tidak tahu. Tapi hidup yang tahu.”

“Poyan… jangan marah kalau saya ngomong begini, tapi…. saya tidak mau seperti Poyan. Atau seperti meme-nya Keenan. Sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, saya masih terus-terus memikirkan orang yang sama. Bingung di antara penyesalan dan penerimaan”.

Wayan terdiam mendengar luncuran kalimat dari mulut keponakannya. Ia seperti dicekoki segenggam pil pahit sekaligus. Getir, pedih, tapi ia merasakan kebenaran dalam kata-kata Ludhe. “Kamu benar, jangan seperti Poyan,” ujarnya Lirih.

“Tapi, bagaimana saya bisa memutuskan itu?” ratap Ludhe

“De, Poyan percaya hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah, sebingung atau sesakit apapun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakan saja,” Wayan berkata lembut, “rasakan saja De. Kamu pasti tahu jawabannya. Begitu juga dengan dia. Tidak ada yang bisa memaksakan, apakah Keenan untuk kamu….atau untuk orang lain.”

“Pada akhirnya tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apa pun, oleh siapa pun.”

Ludhe menunduk. Menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca. Ia memahami apa yang dikatakan pamannya. Yang belum ia pahami adalah mengapa harus sesakit ini rasanya?
-----------------------------------------------------------

1. Poyan = paman dalam bahasa Bali
2. meme = ibu


(ditulis ulang dari Novel Perahu Kertas_Dee : 390-391)
Diatas adalah satu dari beberapa bagian yang ku suka pada novel ini… Kuereeeen abiiiz deh… ^_^
Dan berikut resensinya:

Cinta : Ya. Novel ini berkisah tentang cinta yang dipendam oleh Kugy dan Keenan. Keduanya teman satu kampus di Bandung. Bagai langit dan sumur. Begitu kata Dee untuk menggambarkan keduanya. Mereka saling mengangumi satu sama lain. Namun, keduanya sama-sama tak mampu untuk mengungkapkannya. Dan, keadaanpun rupanya tak memungkinkan.


Impian : Kugy, adalah cewek berantakan yang ngebet pingin jadi juru dongeng. Sementara Keenan sangait bercita-cita menjadi seorang seniman, seorang pelukis. Impian tak mulus. Kugy harus melewati hidup dengan realistis menjadi seorang copy writer, sementara Keenan malah harus berbalik arah cukup dratis, bekerja mengurusi perusahaan trading milik ayahnya. Namun, mereka selalu yakin dengan mimpinya. Tak ada yang lebih indah selain keduanya saling mendukung. Dan, begitulah Dee meramu ceritanya dengan apik di dalamnya. Seolah berkata “Jangan Takut Bermimpi”

Kejujuran : Inilah akhir cerita yang mengharu biru. Keduanya (Kugy dan Keenan) sempat berpisah sekian lama. Kugy, sudah punya kekasih bernama Remi, bos di kantornya. Sementara, Keenan juga sudah punya kekasih gadis Bali, Luhde namanya. Cerita begitu rumit. Namun, akhirnya Remi sadar bahwa hati Kugy hanya untuk Keenan, sementara Luhde juga sama, walau rasa cinta itu ada, hati Keenan hanya untuk Kugy. Ini kejujuran pertama. Kejujuran kedua, ketika Kugy dan Keenan jujur membuka hati, melepas ego masing-masing,jujur keduanya saling mencintai.

Jumat, 04 Juni 2010

Puisi - Puisi Sapardi Djoko Damono


Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono

HUJAN BULAN JUNI

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
(1989)

AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989)

DALAM DIRIKU
Dalam diriku mengalir sungai panjang,
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah,
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma,
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah,
Aku menangis sepuas-puasnya
(1980)

YANG FANA ADALAH WAKTU
Yang fana adalah waktu. Kita abadi :
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa.
“Tapi,
Yang fana adalah waktu, bukan?”
Tanyamu. Kita abadi.
(1978)

Sonet, 1
: Andy, Pengamen
“Aku menyanyi untukmu,” katamu. Aku diam,
mendengarkan gerimis yang berderai lalu
bagai benang terurai dari langit yang dalam.
Adakah kausaksikan aku mendengarkanmu?
Aku diam, mendengar dan tidak mendengar
suaramu. “Biar aku menyanyi, hanya untukmu,”
katamu. Aku diam, mungkin gerimis bergetar
bagai tirai warna-warni, hanya untukku.
Apakah kau yakin aku bisa menyaksikan
mahasunyi yang meniti butir-butir gerimis,
apakah yang kauinginkan dariku yang bertahan
agar tak ada sebutir pun dari mata menitis?
“Aku menyanyi untukmu, selalu,” katamu.
Gila, kautusukkan juga senyap senar itu!

Sonet, 2
Aku tak lain sebutir telur
kubayangkan tergolek di sarang itu
ketika siang sudah luhur —
“Dan tak juga menetas,” katamu.
Aku tak lain seonggok sarang
kubayangkan terbaring di awan biru
ketika hari menjelang petang —
“Dan tak ada burung hinggap,” katamu.
Aku tak lain seekor burung
kubayangkan lepas dari ketinggian itu
ketika malam menjelma senandung —
“Menidurkanmu dalam telur,” katamu.
“Kau akan mendengar dendang hening
merawatmu, tak lekang mendenting.”

Sonet, 3
“Jangan lupa kirim pesan kalau kau tiba
dengan selamat di bandara,” katamu.
Kudengar getar dari kota nun di sana,
terpisah oleh jalan-jalan berdebu
dan langit yang bagai rasa cemas.
Kata melenting di dinding-dinding
kabin, tak berhak lepas
dari kaca jendela yang tak lagi bening.
Awan yang di bawah bergumpal melata
tampaknya tak siap lagi menjadi lambang
cinta kita, “Apakah ia akan tetap ada
sehabis hujan?” Pesawat mendadak goyang
ketika kubayangkan matamu mendesah,
“Jangan lupa, di sini ada yang gelisah.”

Sonet, 4
Hidup terasa benar-benar tak mau redup
ketika sudah kaudengar pesan:
suatu hari semua bunyi rapat tertutup.
“Penyanyi itu tuli,” katamu pelan.
Tapi bukankah masih ada langit
yang tak pernah tertutup pelupuknya,
yang menerima segala yang terbersit
bahkan dari mulut si tuli dan si buta?
“Penyanyi itu buta?” tanyamu gemetar;
kita pun diam-diam mendengarkannya,
Cinta terasa baru benar-benar membakar
ketika pesan kaudengar: padamkan nyalanya!
Kita pun menyanyi selepas-lepasnya,
sepasang kekasih yang tuli dan buta.


Sonet 5

Malam tak menegurmu, bergeser agak ke samping
ketika kau menuangkan air mendidih ke poci;
ada yang sudah entah sejak kapan tergantung di dinding
bergegas meluncur di pinggang gelas-waktu ini.
Dingin menggeser malam sedikit ke sudut ruangan;
kautahan getar tanganmu ketika menaruh tutup
poci itu, dan luput; ada yang ingin kaukibaskan.
Kenapa mesti kaukatakan aku tampak begitu gugup?
Udara bergoyang, pelahan saja, mengurai malam
yang melingkar, mengusir gerat-gerit dingin
yang tak hendak beku, berloncatan di lekuk-lekuk angka jam.
Malam tidak menegurku. Hanya bergeser. Sedikit angin.
Ada yang diam-diam ingin kauusap dari lenganmu
ketika terasa basah oleh tetes tik-tok itu.

Sonet 6
Sampai hari tidak berapi? Ya, sampai angin pagi
mengkristal lalu berhamburan dari sebatang pohon ranggas.
Sampai suara tak terdengar berdebum lagi?
Ya, tak begitu perlu lagi memejamkan mata, bergegas
memohon diselamatkan dari haru biru
yang meragi dalam sumsummu; tak pantas lagi
menggeser-geser sedikit demi sedikit bangkai waktu
agar tak menjadi bagian dari aroma waktu kini.
Sampai yang pernah bergerit di kasur
tak lagi menempel di langit-langit kepalaku?
Sampai kedua bola matamu kabur,
sayapmu lepas, dan kau melesat ke Ruh itu.
Ruh? Ya! Sampai kau sepenuhnya telanjang
dan tahu: api tubuhmu tinggal bayang-bayang.

Sonet 7
Ada jarak yang harus ditempuh sampai suasana
siap menerima kita. Dan kita arif menerimanya, bukan?
Ada yang harus tak habis-habisnya kita hela
dan hembuskan sampai pisau yang terpejam di tangan
membelah apel yang di atas meja. Seiris telentang, seiris
tengkurap di sebelahnya? Begitu ramal seorang empu
setelah menyelesaikan tugas menempa sebilah keris.
Celoteh juru nujum yang di bukit nun di sana itu?
Ada jarak yang harus diremas sampai kerut
dalam pembuluh darah kita. Sampai yang biru
kembali hijau berkat kuning itu, sampai segala terhalau:
yang ini, yang itu, yang di sana, yang di situ,
yang layang-layang, yang batu? Ada jarak yang harus ditebas
kalau kita mau menerima pertemuan ini dengan ikhlas.

Sonet 8
Di sudut itu selalu ada yang seperti menunggu
kita. Mengapa ada yang selalu terasa hadir di sana?
Di situ konon kita dulu dilahirkan, kau tahu,
agar bisa melihat betapa luas batas antara nyata
dan maya. Dua dinding bertemu di sudut itu,
seperti yang sudah dijanjikan sejak purba
ketika sehabis peristiwa itu leluhur kita diburu-buru
dan sesat di rumah ini. Kau masih juga percaya
rupanya, tanpa menyiasati dinding-dinding itu?
Rumah baru terasa rumah kalau ada penyekat
antara sini dan Sana, membentuk sudut tempat kita bertemu
dan memandang lepas ruang luas, tanpa akhirat.
Mengapa terasa harus ada yang menunggu?
Agar tak mungkin ada yang bisa membebaskanmu.

Sonet 9
Kaubalik-balik buku itu selembar demi selembar
sore ini. Bukankah waktu itu masih pagi,
ketika kau mencatatnya? Aku pungut buku yang kaulempar
ke lantai, telungkup, tampak lusuh, sendiri.
Kenapa mesti ada sore hari? Pejamkan mata, bayangkan
beranda yang pernah membiarkan kita mengitari
pekarangan yang begitu luas, yang kemudian ternyata bukan
bagian dari tempat yang konon disediakan untuk kita tinggali.
Matahari masih hangat ketika aku mencatatnya
di buku yang sore ini telah menggodamu untuk mencari
gambar sebuah taman yang memancarkan aroma
secangkir teh hangat di pagi hari. Ya, bukankah masih pagi
ketika kau menggambarnya? Ya, mungkin karena waktu itu
masih pagi. Lekas, berikan buku itu kembali, padaku!

Sonet 10
Ada selembar kertas yang belum bertulisan.
Apakah kauharapkan aku ke mari seperti semula,
belum penuh dengan coretan?
Ada yang ingin menulis aksara demi aksara
dan tahu tak akan mencapai kalimat meski ada tanda seru
di ujungnya. Tidak semua memerlukan tulisan,
(Apakah aku kaubayangkan selembar kertas itu?)
meski sudah terlanjur tercatat sebelum sempat diucapkan.
Air menyeret catatan berkelok-kelok di sepanjang sungai
bila penghujan. Tetapi sama sekali tak terbaca
bahkan ketika sudah begitu rekah-rekah perangai
kemarau. Tinggal garis-garis yang carut-marut di dasarnya.
Kau mengharapkanku kembali seperti itu? Risaukah kita
ketika menyadari bahwa tulisan tak perlu, ternyata?

Sonet 11
Terima kasih, kartu pos bergambar yang kaukirim dari Yogya
sudah sampai kemarin. Tapi aku tak pernah mengirim apa pun,
kau tahu itu. Aku sedang kena macet, Jakarta seperti dulu juga
ketika suatu sore buru-buru kau kuantar ke stasiun.
Tapi aku tak sempat menulis apa pun akhir-akhir ini.
Aku suka membayangkan kau kubonceng sepeda sepanjang Lempuyangan
berhenti di warung bakso di seberang kampus yang sudah sepi.
Kau masih seperti dulu rupanya, menyayangiku? Bayangkan
kalau nanti kita ke sana lagi! Di kartu pos itu ada gambar jalan
berkelok, bermuara di sebuah taman tua tempat kita suka nyasar
melukiskan hutan, sawah, kebun buah, dan taman
yang ingin kita lewati: gelas yang tak pernah penuh. Hahaha, dasar!
Aku suka membayangkan kartu pos itu memuat gambarmu,
residu dari berapa juta helaan dan hembusan napasku dulu.

Sonet 12
Perjalanan kita selama ini ternyata tanpa tanda baca,
tak ada huruf kapital di awalnya. Yang tak kita ingat
aksara apa. Kita tak pernah yakin apakah titik mesti ada;
tanpa tanda petik, huruf demi huruf berderet rapat –
dan setiap kali terlepas, kita pun segera merasa gerah lagi
dihimpitnya. Tanpa pernah bisa membaca ulang dengan cermat
harus terus kita susun kalimat demi kalimat ini –
tanpa perlu merisaukan apakah semua nanti mampat
pada sebuah tanda tanya. Tapi, bukankah kita sudah mencari
jawaban, sudah tahu apa yang harus kita contreng
jika tersedia pilihan? Dan kemudian memulai lagi
merakit alinea demi alinea, menyusun sebuah dongeng?
Tapi bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara?
Bukankah kisah cinta memang tak memerlukan tanda baca?


Sonet 13
Titik-titik hujan belum juga lepas dari tubir daun itu;
ditunggunya kita lewat. Kupandang ke atas:
sebutir jatuh di bulu matamu, yang lain meluncur di pelipismu.
Pohon itu kembali menatapmu, hanya selintas.
Diberkahinya tanganku yang ingin sekali mengusap basah
yang mendingin di wajahmu. Kau seperti ingin melakukan
sesuatu. Aku pun mendadak menghentikan langkah
sejenak – jangan tergesa, agar bisa kaubaca niat titik hujan.
Butir-butir hujan menderas dari sudut-sudut daun itu
tepat ketika kita lewat. Kupandang ke atas.
Pohon itu tak lagi menatapmu. Ada yang membasahi kerudungmu,
meluncur ke dua belah pundakmu. Dibiarkannya kita melintas.
Kita pun bergegas agar segera sampai ke ujung jalan
tanpa bicara. Tak lagi berniat menafsirkan titik hujan

SONET: X
Siapa menggores di langit biru
Siapa meretas di awan lalu
Siapa mengkristal kabut itu
Siapa mengertap di bunga layu
Siapa cerna di warna ungu
Siapa bernafas di detak waktu
Siapa berkelebat setiap kubuka pintu
Siapa mencair di bawah pandangku
Siapa terucap di celah kata-kataku
Siapa mengaduh di baying-bayang sepiku
Siapa tiba menjemputku berburu
Siapa tiba-tiba menyibak cadarku
Siapa meledak dalam diriku
: siapa AKU
“Kau bertanya tentang puisi yang indah. Berulang aku bilang tak tahu batas-batasnya. Aku hanya tahu puisi yang begitu terbacakan, tiba-tiba hatiku terisi penuh sekaligus kosong. Benderang sekaligus syahdu. Gejolak sekaligus redam. Bagaimana aku bisa menggambarkannya dengan pisau analisa?”
“Ada lagi. Ia mengungkungku sekaligus membebaskanku. Bukankah tiada yang lebih indah ketika semua warna terpancarkan, dan kita terbeku tanpa memilih, membiarkan semua berlalu tanpa sebuah penilaian?”

Tiba-Tiba Malam pun risik

tiba-tiba malam pun risik
beribu Bisik
tiba-tiba engkau pun lengkap menerima
satu-satunya Duka

Berjalan di Belakang Jenazah


berjalan di belakang jenazah angin pun reda
jam mengerdip
tak terduga betapa lekas
siang menepi, melapangkan jalan dunia
di samping: pohon demi pohon menundukkan kepala
di atas: matahari kita, matahari itu juga
jam mengambang di antaranya
tak terduga begitu kosong waktu menghirupnya

Dalam Bus
langit di kaca jendela bergoyang
terarah ke mana
wajah di kaca jendela yang dahulu juga
mengecil dalam pesona
sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat: waktu henti ia tiada

Dalam Doa: II
saat tiada pun tiada
aku berjalan (tiada
gerakan, serasa
isyarat) Kita pun bertemu
sepasang Tiada
tersuling (tiada
gerakan, serasa
nikmat): Sepi meninggi

KAMI BERTIGA
dalam kamar ini kami bertiga:
aku, pisau dan kata –
kalian tahu, pisau barulah pisau kalau ada darah di matanya
tak peduli darahku atau darah kata

pada suatu hari nanti

pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari

PERTEMUAN
Perempuan mengirimkan air matanya
Ke tanah-tanah cahara, ke kutub-kutub bulan
Ke landasan cakrawala, kepalanya di atas bantal
Lembut bagai bianglala
Lelaki tak pernah menoleh
Dan di setiap jejaknya; melebat hutan-hutan,
hibuk pelabuhan-pelabuhan, di pelupuknya sepasang matahari
Keras dan fana
Dan serbuk-serbuk hujan
tiba dari arah mana saja (cadar bagi rahim yang terbuka,
udara yang jenuh)
Ketika mereka berjumpa, di ranjang ini

MAUT
Maut dilahirkan waktu fajar
Ia hidup dari mata air;
Itu sebabnya ia tak pernah mengungkapkan seluk-beluk karat
yang telah mengajarinya bertarung
melawan hidup; ia juga takkan mau
Menjawab teka-teki sejakala
Yang telah menahbiskannya
Menjadi Penjaga gerbang itu
Maut mencintai fajar
dan mata air, dengan tulus

Narcissus
seperti juga aku: namamu siapa, bukan?
pandangmu hening di permukaan telaga dan rindumu dalam
tetapi jangan saja kita bercinta
jangan saja aku mencapaimu dan kau padaku menjelma
atau tunggu sampai angin melepaskan selembar daun
dan jatuh di telaga: pandangmu berpendar, bukan?
cemaskah aku kalau nanti air hening kembali?
cemaskah aku kalau gugur daun demi daun lagi

PERAHU KERTAS
Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya Sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan.
“Ia akan singgah di bandar-bandar besar,” kata seorang lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala.
Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindu-mu itu.
Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya,
“Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar dan kini terdampar di sebuah bukit.”
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

KEPOMPONG ITU
kepompong yang tergantung di daun jambu itu mendengar kutukmu yang kacau terhadap hawa lembab ketika kau menutup jendela waktu hari hujan
kepompong itu juga mendengar rohmu yang bermimpi dan meninggalkan tubuhmu: melepaskan diri lewat celah pintu, melayang di udara dingin sambil bernyanyi dengan suara bening dan bermuatan bau bunga
dan kepompong itu hanya bisa menggerak-gerakkan tubuhnya ke kanan-kiri, belum saatnya ia menjelma kupu-kupu; dan, kau tahu , ia tak berhak bermimpi
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

KISAH

Kau pergi, sehabis menutup pintu pagar sambil sekilas menoleh namamu sendiri yang tercetak di plat alumunium itu. Hari itu musim hujan yang panjang dan sejak itu mereka tak pernah melihatmu lagi.
Sehabis penghujan reda, plat nama itu ditumbuhi lumut sehingga tak bisa terbaca lagi.
Hari ini seorang yang mirip denganmu nampak berhenti di depan pintu pagar rumahmu, seperti mencari sesuatu. la bersihkan lumut dari plat itu, Ialu dibacanya namamu nyaring-nyaring.
Kemudian ia berkisah padaku tentang pengembaraanmu.
Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982.

akulah si telaga
berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
– perahumu biar aku yang menjaganya
Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982.

KUKIRIMKAN PADAMU
kukirimkan padamu kartu pos bergambar, istriku,
par avion: sebuah taman kota, rumputan dan bunga-bunga, bangku dan beberapa orang tua, burung-burung merpati dan langit yang entah batasnya.
Aku, tentu saja, tak ada di antara mereka.
Namun ada.
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

SAJAK SUBUH
Waktu mereka membakar gubuknya awal subuh itu ia baru saja bermimpi tentang mata air. Mereka berteriak, “Jangan bermimpi!” dan ia terkejut tak mengerti.
Sejak di kota itu ia tak pernah sempat bermimpi. Ia ingin sekali melihat kembali warna hijau dan mata air, tetapi ketika untuk pertama kalinya. Ia bermimpi subuh itu, mereka membakar tempat tinggalnya.
“Jangan bermimpi!” gertak mereka.
Suara itu terpantul di bawahjembatan dan tebing-tebing sungai. Api menyulut udara lembar demi lembar, lalu meresap ke pori-pori kulitnya. Ia tak memahami perintah itu dan mereka memukulnya, “Jangan bermimpi! “
Ia rubuh dan kembali bermimpi tentang mata air dan …..

BUNGA, 1
Oleh :
Sapardi Djoko Damono
(i)
Bahkan bunga rumput itu pun berdusta.
Ia rekah di tepi padangwaktu hening pagi terbit;
siangnya cuaca berdenyut ketikanampak sekawanan gagak terbang berputar-putar di atas padang itu;
malam hari ia mendengar seru serigala.
Tapi katanya, “Takut? Kata itu milik kalian saja, para manusia. Aku ini si bunga rumput, pilihan dewata!”

(ii)
Bahkan bunga rumput itu pun berdusta.
Ia kembang di sela-selageraham batu-batu gua pada suatu pagi, dan malamnya menyadari bahwa tak nampak apa pun dalam gua itu dan udara ternyata sangat pekat dan tercium bau sisa bangm dan terdengar seperti ada embik terpatah dan ia membayangkan hutan terbakar dan setelah api ….
Teriaknya, “Itu semua pemandangan bagi kalian saja, para manusia! Aku ini si bunga rumput: pilihan dewata!”

ATAS KEMERDEKAAN
kita berkata : jadilah
dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut
di atasnya : langit dan badai tak henti-henti
di tepinya cakrawala
terjerat juga akhirnya
kita, kemudian adalah sibuk
mengusut rahasia angka-angka
sebelum Hari yang ketujuh tiba
sebelum kita ciptakan pula Firdaus
dari segenap mimpi kita
sementara seekor ular melilit pohon itu :
inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah
Horison

CERMIN, 1
cermin tak pernah berteriak;
ia pun tak pernah meraung, tersedan, atau terhisak,
meski apa pun jadi terbalik di dalamnya;
barangkali ia hanya bisa bertanya:
mengapa kau seperti kehabisan suara?
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982. Thn III, No. 8
Agustus 1968

SAJAK NOPEMBER
Siapa yang akan berbicara untuk kami
siapa yang sudah tahu siapa sebenarnya kami ini
bukanlah rahasia yang mesti diungkai dari kubur
yang berjejal
bukanlah tuntutan yang terlampau lama mengental
tapi siapa yang bisa memahami bahasa kami
dan mengerti dengan baik apa yang kami katakan
siapa yang akan berbicara atas nama kami
yang berjejal dalam kubur
bukanlah pujian-pujian kosong yang mesti dinyanyikan
bukanlah upacara-upacara palsu yang mesti dilaksanakan
tapi siapa yang sanggup bercakap-cakap dengan kami
siapa yang bisa paham makna kehendak kami
kami yang telah lahir dari ibu-ibu yang baik dan sederhana
ibu-ibu yang rela melepaskan seluruh anaknya sekaligus
tanpa dicatat namanya
kepada Ibu yang lebih besar dan agung :
ialah Tanah Air
kami telah menyusu dari pada bunda yang tabah
yang rela melepaskan seluruh anaknya sekaligus
untuk pergi lebih dahulu
apakah kau dengan para bunda itu mencari kubur kami
apakah kau dengar para bunda itu memanggil nama kami
mereka hanya berkaata : akan selalu kami lahirkan anak-anak yang baik
tanpa mengeluh serta putus asa
di Solo dua orang dalam satu kuburan
di Makasar sepuluh orang dalam satu kuburan
di Surabaya seribu orang dalam satu kuburan
dan kami tidak menuntut nisan yang lebih baik
tapi katakanlah kepada anak cucu kami;
di sini telah dikubur pamanmu, ayahmu, saudaramu
bertimbun dalam satu lobang
dan tiada yang tahu siapa nama mereka itu satu-persatu
tambur yang paling besar telah ditabuh
dan orang-orang pun keluar untuk mengenangkan kami
terompet yang paling lantang ditiup
dan mereka berangkat untuk menangiskan nasib kami dulu
kami pun bangkit dari kubur
memeluki orang-orang itu dan berkata : pulanglah
kami yang mati muda sudah tentram, dan jangan
diusik oleh sesal yang tak keruan sebabnya
kami hanya berkelahi dan sudah itu : mati
kami hanya berkelahi untukmu, untuk mereka
dan hari depan, sudah itu : mati
orang-orang pun menyiramkan air bunga yang wangi saat itu
tanpa tahu siapa kami ini
tiada mereka dengarkan ucapan terimakasih kami yang tulus
tiada mereka dengarkan salam kami bagi yang tinggal
tiada mereka lihatkah senyum kami yang cerah
dan sudah itu : mati
siapa berkata bahwa kami telah musnah
siapa berkata
kami kenal nama-namamu di mesjid di gereja di jalan di pasar
kami kenal nama-namamu di gunung di lembah di sawah
di ladang dan di laut, meskipun kalian
tiada menyadari kehadiran kami
siapa berkata bahwa kami telah musnah
siapa berkata
tanah air adalah sebuah landasan
dan kami tak lain baja yang membara hancur
oleh pukulan
ialah kemerdekaan
kemarin giliran kami
tapi besok mesti tiba giliranmu
kalau saja kau masih mau tahu ucapan terimakasih
terhadap tanah tempatmu selama ini berpijak
hidup dan mengerti makna kemerdekaan
dan kami adalah baja yang membara di atas landasan
dibentuk oleh pukulan : ialah kemerdekaan
(mungkin besok tiba giliranmu)
siapa yang tahu cinta saudara, paman dan bapa
siapa yang bisa merasa kehilangan saudara, paman dan bapak
ingat untuk apa kamu pergi
siapa yang pernah mendengar bedil, bom dan meriam
siapa yang sempat melihat luka, darah dan bangkai manusia
ingat kenapa kami tak kembali
begitu hebatkah kemerdekaan itu hingga kami korbankan
apa saja untuknya
jawablah : ya
begitu agungkah ia hingga kami tak berhak menuntut apa-apa
jawab lagi : ya
sudah kau dengarkah suara sepatu kami tengah malam hari
datang untuk memberkati anak-anak yang tidur
sebab merekalah yang kelak harus bisa mempergunakan
bahasa dan kehendak kami
sudah kau dengarkah suara napas kami
menyusup ke dalam setiap rahim bunda yang subur
sebab kami selalu dan selalu lahir kembali
selalu dan selalu berkelahi lagi
mungkin pernah kau kenal kami dahulu, mungkin juga tidak
mungkin pernah kau jumpa kami dahulu, mungkin juga tidak
tapi toh tak ada bedanya:
kami telah memulainya
dan kalian sekarang yang harus melanjutkannya
dan memang tak ada bedanya :
kalau hari itu bagi kami adalah saat penghabisan
bagimu adalah awal pertaruhan
awal dari apa yang terlaksana kemarin, kini besok pagi
meski kami pernah kau kenal atau tidak
meski kami pernah kau jumpa atau tidak
kami adalah buruh, pelajar, prajurit dan bapa tani
yang tak sempat mengenal nama masing-masing dengan baik
kami turun dari kampung, benteng, ladang dan gunung
lantaran satu harapan yang pasti
walau tak pernah kembali
kami hanyalah kubur yang rata dengan tanah dan tak bertanda
kami hanyalah kerangka-kerangka yang tertimbun dan tak punya nama
tapi hari ini doakan sesuatu yang pantas bagi kami
agar Tuhan yang selalu mendengar bisa mengerti dan
mengeluarkan ampun
kami adalah mayat-mayat yang sudah lebur dalam bumi
tapi adukan segala yang pantas tentang diri kami ini
agar tak lagi mengembara arwah kami
kami telah lahir, hidup dan berkelahi : dan mati
kami telah mati
lahir dari para ibu yang mengerti untuk apa kami lahir di sini
hidup di bumi yang mengerti semangat yang menjalankan kami
kami telah berkelahi; dan mati
tapi siapakah yang bisa menterjemahkan bahasa hati kami
dan mengatakannya kepada siapa pun
tapi siapakah yang bisa menangkap bahasa jiwa kami
yang telah mati pagi sekali
dan berjalan tanpa nama dan tanda
dalam satu lobang kubur
kami telah lahir dan selalu lahir
selalu dan selalu lahir dari para bunda yang tabah
selalu dan selalu berkelahi
di mana dan kapan saja
biarkan kami bicara lewat suara anak-anak
yang menyanyikan lagu puja hari ini
biarkanlah kami bicara lewat kesunyian suasana
dari orang-orang yang mengheningkan cipta hari ini
Sementara bendera yang kami tegakkan dahulu berkibar
atas rasa bangga kami yang sederhana
biarkanlah kami bicara hari ini
lewat suara anak-anak yang menyanyikan lagu puja
lewat kesunyian suasana orang-orang yang mengheningkan cipta.

Sajak-sajak Sapardi Djoko Damono
Kolam di Pekarangan
/1/
Daun yang membusuk di dasar kolam itu masih juga tengadah ke ranting pohon jeruk yang dulu melahirkannya.
Ia ingin sekali bisa merindukannya.
Tak akan dilupakannya hari itu menjelang subuh hujan terbawa angin memutarnya pelahan, melepasnya dari ranting yang dibebani begitu banyak daun yang terus-menerus berusaha untuk tidak bergoyang.
Ia tak sempat lagi menyaksikan matahari yang senantiasa hilang-tampak di sela-sela rimbunan yang kalau siang diharapkan lumut yang membungkus batu-batu dan menempel di dinding kolam itu.
Ada sesuatu yang dirasakannya hilang di hari pertama ia terbaring di kolam itu, ada lembab angin yang tidak akan bisa dirasakannya lagi di dalam kepungan air yang berjanji akan membusukkannya segera setelah zat yang dikandungnya meresap ke pori-porinya.
Ada gigil matahari yang tidak akan bisa dihayatinya lagi yang berkas-berkas sinarnya suka menyentuh-nyentuhkan hangatnya pada ranting yang hanya berbisik jika angin lewat tanpa mengatakan apa-apa.
Zat itu bukan angin. Zat itu bukan cahaya matahari.
Zat itu menyebabkannya menyerah saja pada air yang tak pernah bisa berhenti bergerak karena ikan-ikan yang di kolam itu diperingatkan entah oleh Siapa dulu ketika waktu masih sangat purba untuk tidak pernah tidur. Ia pun bergoyang ke sana ke mari di atas hamparan batu kerikil yang mengalasi kolam itu. Tak pernah terbayangkan olehnya bertanya kepada batu kerikil mengapa kamu selalu memejamkan mata. Ia berharap bisa mengenal satu demi satu kerikil itu sebelum sepenuhnya membusuk dan menjadi satu dengan air seperti daun-daun lain yang lebih dahulu jatuh ke kolam itu. Ia tidak suka membayangkan daun lain yang kebetulan jatuh di kaki pohon itu, membusuk dan menjadi pupuk, kalau kebetulan luput dari sapu si tukang kebun.
*
Ia ingin sekali bisa merindukan ranting pohon jeruk itu.
*


Ingin sekali bisa merindukan dirinya sebagai kuncup.
/2/
Ikan tidak pernah merasa terganggu setiap kali ada daun jatuh ke kolam, ia memahami bahwa air kolam tidak berhak mengeluh tentang apa saja yang jatuh di dalamnya. Air kolam, dunianya itu. Ia merasa bahagia ada sebatang pohon jeruk yang tumbuh di pinggir kolam itu yang rimbunannya selalu ditafsirkannya sebagai anugerah karena melindunginya dari matahari yang wataknya sulit ditebak. Ia senang bisa bergerak mengelilingi kolam itu sambil sesekali menyambar lumut yang terjurai kalau beberapa hari lamanya si empunya rumah lupa menebarkan makanan. Mungkin karena tidak bisa berbuat lain, mungkin karena tidak akan pernah bisa memahami betapa menggetarkannya melawan arus sungai atau terjun dari ketinggian, mungkin karena tidak pernah merasakan godaan umpan yang dikaitkan di ujung pancing. Ia tahu ada daun jatuh, ia tahu daun itu akan membusuk dan bersenyawa dengan dunia yang membebaskannya bergerak ke sana ke mari, ia tahu bahwa daun itu tidak akan bisa bergerak kecuali kalau air digoyang-goyangnya. Tidak pernah dikatakannya Jangan ikut bergerak tinggal saja di pojok kolam itu sampai zat entah apa itu membusukkanmu. Ikan tidak pernah percaya bahwa kolam itu dibuat khusus untuk dirinya oleh sebab itu apa pun bisa saja berada di situ dan bergoyang-goyang seirama dengan gerak air yang disibakkannya yang tak pernah peduli ia meluncur ke mana pun. Air tidak punya pintu.
*
Kadangkala ia merasa telah melewati pintu demi pintu.
*
Merasa lega telah meninggalkan suatu tempat dan tidak hanya tetap berada di situ.
/3/
Air kolam adalah jendela yang suka menengadah menunggu kalau-kalau matahari berkelebat lewat di sela rimbunan dan dengan cerdik menembusnya karena lumut merindukannya. Air tanpa lumut? Air, matahari, lumut. Ia tahu bahwa dirinya mengandung zat yang membusukkan daun dan menumbuhkan lumut, ia juga tahu bahwa langit tempat matahari berputar itu berada jauh di luar luar luar sana, ia bahkan tahu bahwa dongeng tentang daun, ikan, dan lumut yang pernah berziarah ke jauh sana itu tak lain siratan dari rasa gamang dan kawatir akan kesia-siaan tempat yang dihuninya. Langit tak pernah firdaus baginya. Dulu langit suka bercermin padanya tetapi sekarang terhalang rimbunan pohon jeruk di pinggirnya yang semakin rapat daunnya karena matahari dan hujan tak putus-putus bergantian menyayanginya. Ia harus merawat daun yang karena tak kuat lagi bertahan lepas dari tangkainya hari itu sebelum subuh tiba. Ia harus merawatnya sampai benar-benar busuk, terurai, dan tak bisa lagi dikenali terpisah darinya. Ia pun harus habis-habisan menyayangi ikan itu agar bisa terus-menerus meluncur dan menggoyangnya. Air baru sebenar-benar air kalau ada yang terasa meluncur, kalau ada yang menggoyangnya, kalau ada yang berterima kasih karena bisa bernapas di dalamnya. Ia sama sekali tak suka bertanya siapa gerangan yang telah mempertemukan kalian di sini. Ia tak peduli lagi apakah berasal dari awan di langit yang kadang tampak bagai burung kadang bagai gugus kapas kadang bagai langit-langit kelam kelabu. Tak peduli lagi apakah berasal dari sumber jauh dalam tanah yang dulu pernah dibayangkannya kadang bagai silangan garis-garis lurus, kadang bagai kelokan tak beraturan, kadang bagai labirin.
*
Ia kini dunia.
*
Tanpa ibarat.

sajak desember
kutanggalkan mantel serta topiku yang tua
ketika daun penanggalan gugur
lewat tengah malam. kemudian kuhitung
hutang-hutangku pada-Mu
mendadak terasa: betapa miskinnya diriku;
di luar hujan pun masih kudengar
dari celah-celah jendela. ada yang terbaring
di kursi letih sekali
masih patutkah kuhitung segala milikku
selembar celana dan selembar baju
ketika kusebut berulang nama-Mu; taram
temaram bayang, bianglala itu
1961


Nocturno

kubiarkan cahaya bintang memilikimu
kubiarkan angin yang pucat
dan tak habis-habisnya gelisah
tiba-tiba menjelma isyarat merebutmu
entah kapankah bisa kutangkap

Mata Pisau
mata pisau itu tak berkejap menatapmu
kau yang baru saja mengasahnya
berfikir: ia tajam untuk mengiris apel
yang tersedia di atas meja
sehabis makan malam;
ia berkilat ketika terbayang olehnya urat lehermu

Mata Jendela
Pandanglah yang masih sempat ada…
Pandanglah aku: sebelum susut dari Suasana…
Sebelum pohon-pohon di luar tinggal suara…
Terpantul si dinding-dinding gua…
Pandang dengan cinta…
Meski segala pun sepi tandanya waktu kau bertanya-tanya,
Bertahan setia langit mengekalkan warna birunya…
Bumi menggenggam seberkas bunga, padamu semata

Pada Suatu Pagi Hari
Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin mambakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi

Metamorfosis
ada yang sedang menanggalkan
kata-kata yang satu demi satu
mendudukkanmu di depan cermin
dan membuatmu bertanya
tubuh siapakah gerangan
yang kukenakan ini
ada yang sedang diam-diam
menulis riwayat hidupmu
menimbang-nimbang hari lahirmu
mereka-reka sebab-sebab kematianmu
ada yang sedang diam-diam
berubah menjadi dirimu