Senin, 18 Oktober 2010

Tuhan, maaf aku menangis


Maafkan saya Tuhan, hamba menangis


Maafkan saya Tuhan, karena saya tidak mampu membendung lagi rasa ini,
tangis bukan karena percintaan bersama Mu yang selalu menyisakan jejak hangat di pipi...
namun, kali ini hanya dengan mengingat sejarah... saya kembali menangis..

tangis dalam air mata yang mengering...
tangis dalam hati, yang jauh lebih memilukan...

Tuhan, salahkah saya menangis...
karena saya mengetahui bahwa matahari memiliki kekasih,
tidak hanya bulan dengan keasihnya, Kuekatsheu...

kekasih matahari itu hanya 'D'...

tp itu sudah menjelaskan semua...

Tuhan, maafkan aku karena hamba menangis
hanya karena 'D' itu bukan u q...

(191010_11.18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar