curhat
aq rasa hanya tgl ini satu2ny media q u curhat..
dulu aq srg menulis k buku diary, hgg suatu saat smua curhatan q d baca o ibu..
pdhl mnrt q, diary adl yg plg privat bg ssorg..
namun sejak q brtemu dg dia..
segala ssuatunya dpt q ceritakn dg leluasanya..
apapun itu, skcl apapun itu.. dy sllu mnyambutny dg ikhlas..
aq begitu nyaman dg dia, shg aq sgt percaya pada dia..dn pd akhrny aq sgt bergantung pd sosoknya..
namun kini, tdk spt kala itu.. krn tuk skdr ngbrl ringan sj sudah sulit.. ngbrl bkn u curhat, mlainkn u sdkt mgalihkn prhatian q pd persoalan yg sdg q alami.. itupun sulit..
mgkn aq yg trlalu memaksakan kehendak q.. krn aq msh mmbutuhkn dia.. smntara aq lupa, ia kini tlh miliki khidupan sndiri..
maaf, aq slalu sj mngganggu mu..
Rabu, 27 Oktober 2010
Senin, 25 Oktober 2010
Disney
From Disney We learned :
1. Why was Snow White given an apple with poison?
To show that not all people are as kinds as what they pretend to be...
2. Why Cinderella have to run away when the clock stroke midnight
To remind us that everything has limitations even dreams...
3. Why did Ariel Mermaid decide to excs that beauty is not everything,
We have to look at the personality first...
4. And the other from Disney , we learnd Hope n faith.
When Gepeto look at Pinokio move, life and even liar... He hope that someday Pinokia will be a god boy, in the real life...
Komunikasi Alam
Komunikasi Alam, komunikasikah itu??
jika hampir setiap kali hujan menghubungi matahari, ia enggan dalam menerimannya...
jika hujan memberikan pesan singkat melalui awan, matahari tak selalu membalasnya...
jika hujan ingin membentuk pelangi, bisa dipastikan matahari pun enggan diawal pertemuan...
apakah itu komunikasi alam,
yang terkadang membuat manusia tertawa melihat tingkah mereka,
yang seringkali manusia pun menangis karena sikap mereka...
tak bisakah mereka mengalah untuk manusia...
"atau memang takdir mereka memang begitu?" tanya manusia...
namun,
"jika itu sebuah takdir, hujan memilih untuk tiada... demi kenyamanan matahari bersinar...," jawab awan yang menyimpan semua gundah dan rahasia hujan...
Senin, 18 Oktober 2010
Tuhan, maaf aku menangis
Maafkan saya Tuhan, hamba menangis
Maafkan saya Tuhan, karena saya tidak mampu membendung lagi rasa ini,
tangis bukan karena percintaan bersama Mu yang selalu menyisakan jejak hangat di pipi...
namun, kali ini hanya dengan mengingat sejarah... saya kembali menangis..
tangis dalam air mata yang mengering...
tangis dalam hati, yang jauh lebih memilukan...
Tuhan, salahkah saya menangis...
karena saya mengetahui bahwa matahari memiliki kekasih,
tidak hanya bulan dengan keasihnya, Kuekatsheu...
kekasih matahari itu hanya 'D'...
tp itu sudah menjelaskan semua...
Tuhan, maafkan aku karena hamba menangis
hanya karena 'D' itu bukan u q...
(191010_11.18)
Kamis, 14 Oktober 2010
waktu
waktu..
Dalam 24jam waktu, apa yg tjd?
Dlm 24jam waktu..
bisa tjd hanya satu kejadian..
sbuah rutinitas misalnya..
tp bisa pula dalam waktu trsebut banyak tjd kejadian..
yg kadang telah direncanakan,
atau justru peristiwa yg tjd di luar harapan qta..
~ terencana: jk qta pintar membagi 24jam tsb.
~ di luar harapan: ... tgl bagaimana cara qta mengatasinya ...
mengatasi kekacauan waktu hingga keresahan hati..
jadi, dimanakah sejujurnya waktu?
Angin
Anginq...
Apakah kini harus q beri nama kau angin...
Karena kini lajumu sangat tidak bisa q perkirakan...
Kadang kau menuju ke dataran tinggi, atau tiba – tiba dengan kehendak hati mu kau lari ke dataran rendah...
Bahkan seringkali kau berubah dan mendiami satu bentuk ke bentuk lainnya...
Kau menyesuaikan dimana kamu berada...
Ditempat kau berpijak, disitulah kau menaburkan sari bunga yang kau kumpulkan dari jelajah mu...
Sehingga tumbuh ribuan bunga dan tanaman cantik yang selalu mengharap kau datang memberikan kesejukkan...
Namun, dengan sekehendak mu lagi, kau kembali menjelajahi dunia mu...
Sangat tak bisa tertebak, tak bisa ditangkap dan tak terlihat...
Tapi sesungguhnya keberadaan mu ada dan dinantikan... bahkan cenderung memberi harap yang semu...
Karena kau hanya menikmati penjelajahan mu tanpa kau pedulikan satu harapan disetiap sari yang kau tanamkan...
(sudutdunia, 14102010)
Rabu, 13 Oktober 2010
Kangen
Kangen
By: agussyafii
Anak kecil itu bercerita pada teman-temannya bahwa dirinya mimpi ketemu kanjeng Nabi, semua teman-temannya menyimak serius. Seperti apa kanjeng nabi itu? tanya temannya. anak kecil mengatakan 'tidak tau bagaimana wajah kanjeng nabi itu, tapi kanjeng nabi itu seperti bapakku sendiri. Mengelus dan mengusap kepalaku.'
anak kecil itu sudah sejak usia lima tahun bapaknya meninggal dunia, dia hidup dibelantara ibukota bersama emaknya. emaknya pemulung, mengais sampah untuk membesarkan anaknya. emaknya tidak bisa mensekolahkan, biar aja nggak sekolah asal dia bisa ngaji dan jadi anak yang sholeh, kata sang emak.
Pernah satu hari anak kecil itu menggambar bulat dengan warna kuning ditengahnya. Emaknya tidak mengerti apa yang sedang digambarnya, kamu lagi gambar matahari ya..? "Nggak mak, aku lagi gambar kanjeng nabi," jawabnya. "Kok bulat kayak matahari?" tanya Emaknya. "Ini bukan matahari mak, ini cahaya yang ada wajah kanjeng nabi." kata anak kecil itu.
Anak kecil itu mempercayai kata ustadznya bahwa jika seseorang
bermimpi bertemu dengan kanjeng nabi memang benar-benar bertemu, tidak bisa diserupai oleh setan. Sejak itu seluruh kamarnya ditempeli gambar "matahari" dan ketika dia kangen memandangi gambar-gambar itu karena dia sudah tidak ingat lagi wajah bapaknya. Dia hanya ingat mimpinya yang indah, ada orang yang mengusap dan mengelus kepalanya dikala hatinya sedang bersedih.
Setelah sekian puluh tahun anak kecil itu tumbuh dewasa. malam itu sepulang dia mengamen, pada bulan suci ramadhan, dia
membawakan gorengan dan sebungkus nasi untuk berbuka puasa. dikursi sang emak nampak tertidur pulas sambil memeluk selembar kertas gambar "matahari."
sumber : fb group Mukzizat Shalat dan Doa
By: agussyafii
Anak kecil itu bercerita pada teman-temannya bahwa dirinya mimpi ketemu kanjeng Nabi, semua teman-temannya menyimak serius. Seperti apa kanjeng nabi itu? tanya temannya. anak kecil mengatakan 'tidak tau bagaimana wajah kanjeng nabi itu, tapi kanjeng nabi itu seperti bapakku sendiri. Mengelus dan mengusap kepalaku.'
anak kecil itu sudah sejak usia lima tahun bapaknya meninggal dunia, dia hidup dibelantara ibukota bersama emaknya. emaknya pemulung, mengais sampah untuk membesarkan anaknya. emaknya tidak bisa mensekolahkan, biar aja nggak sekolah asal dia bisa ngaji dan jadi anak yang sholeh, kata sang emak.
Pernah satu hari anak kecil itu menggambar bulat dengan warna kuning ditengahnya. Emaknya tidak mengerti apa yang sedang digambarnya, kamu lagi gambar matahari ya..? "Nggak mak, aku lagi gambar kanjeng nabi," jawabnya. "Kok bulat kayak matahari?" tanya Emaknya. "Ini bukan matahari mak, ini cahaya yang ada wajah kanjeng nabi." kata anak kecil itu.
Anak kecil itu mempercayai kata ustadznya bahwa jika seseorang
bermimpi bertemu dengan kanjeng nabi memang benar-benar bertemu, tidak bisa diserupai oleh setan. Sejak itu seluruh kamarnya ditempeli gambar "matahari" dan ketika dia kangen memandangi gambar-gambar itu karena dia sudah tidak ingat lagi wajah bapaknya. Dia hanya ingat mimpinya yang indah, ada orang yang mengusap dan mengelus kepalanya dikala hatinya sedang bersedih.
Setelah sekian puluh tahun anak kecil itu tumbuh dewasa. malam itu sepulang dia mengamen, pada bulan suci ramadhan, dia
membawakan gorengan dan sebungkus nasi untuk berbuka puasa. dikursi sang emak nampak tertidur pulas sambil memeluk selembar kertas gambar "matahari."
sumber : fb group Mukzizat Shalat dan Doa
Sabtu, 02 Oktober 2010
Ayo berkarya....!
Redaksi
BERIKUT alamat-alamat email redaksi koran, majalah, jurnal dan tabloid yang menerima kiriman cerpen. Anda yang mengetahui info terkini terkait alamat-alamat email redaksi dimohon bantuannya dengan menuliskannya pada komentar Anda.
Selamat Menulis Kreatif!
***
1. Republika
sekretariat@republika.co.id
2. Kompas
opini@kompas.com, opini@kompas.co.id
3. Koran Tempo
ktminggu@tempo.co.id
4. Jawa Pos
editor@jawapos.co.id
5. Suara Merdeka
triwikromo@yahoo.com
6. Suara Pembaruan
koransp@suarapembaruan.com
7. Suara Karya
amiherman@yahoo.com, redaksi@suarakarya-online.com
8. Jurnal Nasional
tamba@jurnas.com
9. Jurnal Bogor
donyph@jurnas.com
10. Seputar Indonesia
redaksi@seputar-indonesia.com
11. Pikiran Rakyat
khazanah@pikiran-rakyat.com
12. Kedaulatan Rakyat
redaksi@kr.co.id
13. Sinar Harapan
redaksi@sinarharapan.co.id
14. Tribun Jabar
cerpen@tribunjabar.co.id
15. The Jakarta Post (English)
editorial@thejakartapost.com
16. Surabaya Post
redaksi@surabayapost.info
17. Lampung Post
lampostminggu@yahoo.com
18. Bangka Pos
redaksi@bangkapos.co.id
19. Riau Pos
redaksi@riauposonline.com, habeka33@yahoo.com
20. Sumut Pos
redaksi@hariansumutpos.com
21. Global Medan
tejapurnama@yahoo.com
22. Berita Pagi Palembang
huberitapagi@yahoo.com
23. Padang Ekspres
redaksi@padangekspres.co.id
24. Jurnal Cerpen
jurnalcerpen@yahoo.com
25. Majalah Horison
horisoncerpen@centrin.net.id, horisonpuisi@centrin.net.id, horisonesai@centrin.net.id dan kakilangit@centrin.net.id (khusus memuat karya-karya pelajar setingkat SMA)
26. Majalah Sabili
elkasabili@yahoo.co.id
27. Majalah Ummi
kru_ummi@yahoo.com
28. Majalah Femina
kontak@femina-online.com, kontak@femina.co.id
29. Majalah Story
story_magazine@yahoo.com
30. Tabloid Nova
nova@gramedia-majalah.com
***
CONTOH PENGANTAR PENGIRIMAN
[1] Ada contoh bagus dari almarhum Kuntowijoyo, yang dicuplik pengasuh Horison pada cover majalah itu, Mei 2005.
Assalamu’alaikum w.w.
Redaksi Horison Yth.
Bersama ini saya kirimkan naskah “Maklumat Sastra Profetik”, meskipun terlalu panjang untuk format majalah. Karena itu, mohon jangan merasa di-faith accompli dan dipaksakan pemuatannya. Anggap saja kiriman ini sekadar sebagai pemberitahuan bahwa saya sudah menuliskannya.
Semua itu saya kerjakan, karena saya terlanjur dikabarkan—terutama lewat Horison—sebagai penganjur Sastra Profetik. Dan saya merasa “berdosa” kalau tidak saya kirim ke Horison terlebih dahulu. Sekali lagi, jangan segan-segan untuk TIDAK MEMUAT.
Mohon berita lewat telepon 0274-881-xxx, terutama selepas pukul 8:00 malam.
Wassalamu’alaikum w.w.
Yogyakarta, 1 Februari 2005
Kuntowijoyo
[2] Ahmadun Yosi Herfanda, Redaktur Sastra Republika, pernah menulis begini,
“Berhubung ada perubahan disain dan ukuran huruf untuk rubrik Sastra, maka para penyumbang naskah harap memperhatikan hal-hal sbb.
[a] Panjang naskah Cerpen dan Esei antara 7-8000 karakter (with space), diketik dengan program MSWord, dan tiap judul naskah dalam satu file.
[b] Untuk kolom Oase diutamakan sajak-sajak pendek, panjang tiap sajak tidak lebih dari satu layar MSWord (2-5 bait pendek).
[c] Dalam sekali kirim minimal enam judul sajak, dan dikemas dalam satu file, disertai biografi singkat dan foto diri close up bergaya santai.
[d] Semua naskah harus dikirim melalui email dengan sistem attachments ke sekretariat@republika.co.id dan di-CC ke ahmadun21@yahoo.com, tujukan ke Redaktur Sastra, dan lampiri nomor rekening bank untuk pengiriman honor.
[e] Naskah-naskah yang tidak memenuhi prosedur di atas tidak akan diperhatikan. Terima kasih.
sumber : http://lakonhidup.wordpress.com/redaksi/
Langganan:
Postingan (Atom)