Kamis, 29 Desember 2011
Sandal
“Sandal Butut/Jepit”
Kemarin sy menonton FTV berjudul ‘Sandal Butut’,
Teringat beberapa waktu silam pernah menonton film pendek produksi kawan" Purbalingga yang juga berjudul sama…
‘Sandal Butut’ dalam film Indie Banyumas, bertutur mengenai seorang anak berkali-kali yang kehilangan sandal jepitnya kala di Mushola..
Senada, ‘Sandal Butut’ dalam Sinema Wajah Indonesia bercerita tentang seorang remaja yang polos (dan miskin), dituduh mencuri sandal butut salah seorang anggota DPR di wilayah tersebut. Dengan dalih penegakkan hukum, akhirnya sang remaja dijatuhi hukuman dua minggu. Diakhir film diketahui bahwa yang mencuri adalah anak dari anggota DPR tersebut dikarenakan penyakit kleptomania yang dideritanya. Namun kembali dengan dalih penegakkan hukum, anggota DPR tersebut akhirnya harus merelakan anaknya pun masuk bui.
Kesamaan 2 film tsb mengangkat kesederhanaan masyarakat kecil dengan beragam komplesitas persoalan social dalam hidupnya..
Dan hari ini saya mendengar berita terdapat dukungan ‘1000 sandal jepit untuk bui Aal’, seorang anak yang diancam hukuman penjara krn diduga mencuri sandal seorang polisi.
Ancaman hukumannya 5 tahun penjara.
Hanya gara-gara sandal jepit, anak remaja terancam hukuma lima tahun penjara
bagaimana hukuman dengan para korupsi di negeri ini ??
Film adalah representasi kehidupan masyarakatnya,
film ‘Sandal Butut’, adalah gambaran kondisi dan keadaan masyarakat kecil..
dan jika sekarang timbul gerakan 'Sandal Jepit' diatas, adalah akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap ketidakadilan yang terjadi..
: ‘Sandal Butut’ dan ‘Sandal Jepit’ tenyata bisa menjadi ungkapan -protes- dari apa apa yang tengah terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Minggu, 25 Desember 2011
Sentuhan Ibu
Sentuhan Ibu
Berjalan ia sendiri menuju rumah Tuhan,
sesampainya disana ia duduk berada tepat disamping cahaya mungil berjubah putih...
Cahaya mungil itu khusyuk berada disamping sang bunda..
Dan berada di samping cahaya mungil tersebut ia turut merasakan aura kasih seorang ibu...
betapa seorang bunda sangat menyayangi cahaya hidupnya,
dalam setiap jeda waktu bertemu dengan-Nya, sang Ibu berusaha selalu memberikan ciuman dan peluk hangat kepada cahaya itu...
sambil memberikan bisikan penuh makna,
cahaya mungil yang sempat redup semangatnya kembali menyala...
hanya dengan sebuah gerak non verbal sederhana cahaya mungil itu berhasil menyelesaikan 'tugas'nya malam itu...
Bertemu dengan Maha Pencipta...
usai semua, dengan kepolosannya ia tertidur dalam pangkuan sang Bunda...
ia lalu berdoa,
"Tuhan, izinkan dan ajari hamba menjadi Ibu yang terbaik untuk anak-anak titipan Mu...."
Minggu, 18 Desember 2011
Hidup adalah Proses Pembelajaran
Proses Mengenal Hidup = Proses Belajar
Saya hanya ingin belajar...
belajar 'menempelkan' ilmu yang ada dan akan diperoleh... bahkan belajar lebih dalam mengenal kehidupan...
Ketika lulus dengan embel-embel gelar tertentu, seakan kita telah merasa memiliki ilmu yang cukup untuk mengarungi hidup lebih jauh lagi.. kita seakan sombong dan menganggap bisa menghadapi semuanya dengan kekuatan gelar tersebut..Tetapi sesungguhnya dunia tidak cukup hanya dipelajari dengan telah mengantongi embel-embel gelar A, B, atau C... pembelajaran dunia lebih dari itu...!
Semua kesombongan yang didapat dengan gelar tersebut tidak ada apa-apanya!
ilmu yang selama ini dipelajari yang kita enyam selama mulai dari TK (atau sekarang pra TK) hingga ketika mendapat 'tambahan'embel-embel tertentu di belakang nama kita hanyalah bersifat akademis. Pelajaran yang sesungguhnya mengenai hidup itu adalah sepanjang hidup kita.
Bertambahnya usia, memang tidak jaminan menjadikan kita dewasa...
tetapi bagaimana kita selalu berusaha menyikapi persoalan-persoalan yang ada dalam hidup kita dengan cara yang bijak, kelak akan menjadikan kita dewasa. Itulah proses belajar sesunguhnya.
Yakinlah 'kasih sayang' dari-Nya, adalah cara Ia megajari kita untuk lebih hidup di dunia ini dan dunia-Nya.
di sini,
di salah satu sudut dunia...
saya hanya ingin belajar tuk lebih memahami hidup saya dan hidup mereka yang q sayang dan menyayangi ku..
Terimakasih atas Kasih Sayang Mu, Ya Rob..
Saya hanya ingin belajar...
belajar 'menempelkan' ilmu yang ada dan akan diperoleh... bahkan belajar lebih dalam mengenal kehidupan...
Ketika lulus dengan embel-embel gelar tertentu, seakan kita telah merasa memiliki ilmu yang cukup untuk mengarungi hidup lebih jauh lagi.. kita seakan sombong dan menganggap bisa menghadapi semuanya dengan kekuatan gelar tersebut..Tetapi sesungguhnya dunia tidak cukup hanya dipelajari dengan telah mengantongi embel-embel gelar A, B, atau C... pembelajaran dunia lebih dari itu...!
Semua kesombongan yang didapat dengan gelar tersebut tidak ada apa-apanya!
ilmu yang selama ini dipelajari yang kita enyam selama mulai dari TK (atau sekarang pra TK) hingga ketika mendapat 'tambahan'embel-embel tertentu di belakang nama kita hanyalah bersifat akademis. Pelajaran yang sesungguhnya mengenai hidup itu adalah sepanjang hidup kita.
Bertambahnya usia, memang tidak jaminan menjadikan kita dewasa...
tetapi bagaimana kita selalu berusaha menyikapi persoalan-persoalan yang ada dalam hidup kita dengan cara yang bijak, kelak akan menjadikan kita dewasa. Itulah proses belajar sesunguhnya.
Yakinlah 'kasih sayang' dari-Nya, adalah cara Ia megajari kita untuk lebih hidup di dunia ini dan dunia-Nya.
di sini,
di salah satu sudut dunia...
saya hanya ingin belajar tuk lebih memahami hidup saya dan hidup mereka yang q sayang dan menyayangi ku..
Terimakasih atas Kasih Sayang Mu, Ya Rob..
Langganan:
Postingan (Atom)